Pertanyakan Penambahan Armada

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Para sopir dan pengusaha angkot Padalarang-Rajamandala mendatangi UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishubkominfo Kabupaten Bandung Barat, Jalan Panaris, Padalarang, kemarin. Kedatangan mereka untuk  mempertanyakan penambahan angkot di trayek tersebut, karena dikhawatirkan akan mengurangi penghasilan mereka.

Dedi Darmawan, 60, menyayangkan dengan hadirnya kendaraan angkot ’bodong’ yang bisa mengurangi penghasilan sehari-hari. Para sopir angkot ini menemukan indikasi kelebihan armada dari jumlah yang disepakati bersama antara sopir, pengusaha, Organda, dan Dishubkominfo. Indikasi itu muncul lantaran angkot yang diremajakan masih beroperasi, padahal angkot baru hasil peremajaan juga sudah beroperasi. ’’Kita melihat dengan banyaknya dan tambahan angkot yang sama ini justru membuat kami kehilangan penghasilan. Karena dulu pernah ada kesepakatan bahwa untuk penambahan armada itu jumlahnya jadi 215 angkot. Di lapangan kami melihat jumlah angkot yang ada lebih dari kuota, yaitu ada 220 angkot. Jadi seolah-olah ada angkot bodong yang beroperasi,” kata Dedi.

Sekretaris Jendral Organda DPC KBB Wawan Setiawan mengatakan, dari pendataan yang dilakukan oleh Organda, jumlah angkot Padalarang-Rajamandala saat ini ialah 205 angkot. Pasalnya, dari rencana penambahan 15 angkot, angkot baru yang sudah keluar izin trayeknya baru lima angkot. ’’Kami memiliki data ril, dari plat nomot, angkot, sopir, sampai alamat sopirnya. Sebelum ada kesepakatan penambahan angkot, jumlahnya itu ada 191 angkot Padalarang-Rajamandala. Kemudian ada kesepakatan ditambah 15 angkot, tapi yang baru keluar itu lima angkot, jadi jumlahnya itu 205 angkot,’’ tukas Wawan.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati, menurut dia, kouta angkot trayek Padalarang-Rajamandala ialah 250 armada. Organda merencanakan agar angkot ilegal atau keor yang biasa beroperasi di ruas Padalarang-Ciburuy dialihkan ke trayek resmi, termasuk pada trayek Padalarang-Rajamandala. Akan tetapi, hal itu perlu pembahasan lebih lanjut. ’’Kuota angkot Padalarang-Rajamandala ini kan 250 unit, tapi sekarang saja sudah ramai. Kalau sudah terpenuhi penambahan 15 angkot ini, jadi 215 angkot, sisanya itu direncanakan agar dialokasikan ke keor. Soalnya, keor ini angkanya lebih dari 100 unit. Jadi, sebenarnya trayek Padalarang-Rajamandala masih bisa ditambahkan 35 unit lagi,’’ sahutnya.

Kepala Seksi Angkutan Orang Dishubkominfo KBB Bambang Sugiar menyatakan, pihaknya bakal mengajak para pengemudi dan pengusaha, serta Organda untuk mengecek berapa banyak angkot Padalarang-Rajamandala yang beroperasi di lapangan. ’’Kami akan telusuri kenapa ini bisa bertambah. Kita akan lakukan penertiban jika terbukti tidak mengantongi izin trayek dan memang sudah tidak layak,’’ tandasnya. (drx/vil)

Tinggalkan Balasan