Netty Terima Penghargaan Peduli Perlindungan Anak

’’Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi trigger dan teladan dalam mengoptimalkan fungsi dan tanggung jawab perlindungan anak di tanah air,’’ terang dia.

Ketua P2TP2A Jabar Dr Hj Netty Prasetyani menyampaikan, terima kasih atas kepercayaan yang telah diterima dari KPAI. Bermula dari menjadi nominator. Lalu, berlanjut ke penerima penghargaan. Sebagai sebuah hasil dari kerja bersama berbagai komponen di Jabar dalam penanganan perdagangan manusia. Pemprov Jabar bersama masyarakat telah kerja keras dan bersinergi baik melindungi anak-anak Jabar. ’’Saya dedikasikan penghargaan ini untuk rakyat Jawa Barat,’’ jelas dia usai menerima awards.

Netty juga mengapresiasi langkah KPAI karena telah memberi penghargaan kepada individu maupun lembaga dalam meyakinkan upaya perlindungan anak. Sebab, hal ini bisa memotivasi dan memberi semangat bagi banyak pihak. Bersinergi mengupayakan berbagai program dalam melindungi anak dan perempuan dari kekerasan. Baik dalam skala kecil, keluarga, maupun lingkungan masyarakat.

Bagi Netty, menjadi ibu enam anak dan memegang peran dalam sejumlah posisi di masyarakat, membuatn tidak pernah kehilangan semangat berpikir keras. Melakukan berbagai terobosan bagi Jabar dalam perlindungan anak dan perempuan. Sebab, kekerasan terhadap hal tersebut merupakan extraordinary. Oleh karena itu, penanganannya pun perlu langkah inovatif. Seperti yang baru saja dilakukan dalam deklarasi Jabar Tolak Kekerasan di dunia pendidikan, untuk mewujudkan sekolah ramah anak.

’’Dengan demikian harapannya kita bisa menghadirkan generasi anak unggul dan berkualitas. Insya Allah terwujud,’’ ucap dia didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jabar Dr Ir Dewi Sartika, dan Kabag Humas Pemprov Jabar Ade Sukalsah.

Netty merasa, penghargaan yang diterima bukan beban. Melainkan tanggung jawab moral untuk mendorong masyarakat, memantapkan langkah pemerintah dalam melindungi anak. Terwujud dalam makin banyaknya kelompok yang bisa menyangdingkan Jabar sebagai provinsi ramah, layak dan aman.

Oleh sebab itu, kata dia, ke depan pihaknya akan coba menggagas tempat aman anak bersama. Sebuah tempat bagi anak yang aman dalam beraktivitas. Termasuk tempat aman  melaporkan apabila mengalami kekerasan. Program ini hasil kerja sama BP3AKB Jabar dengan kepolisian di Jabar yang memiliki empat ribu orang Babinkamtibmas. ’’Otomatis, kita harus kerja sama dengan kepolisian. Dan itu bisa kita mulai dengan pimpinannya,’’ ungkap dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan