Tidak. Media-media Belanda menyebut Van Gaal merasa terlalu sempurna jika harus membesut De Rode Duivels – julukan Belgia. Selain itu, dilansir dari The Times, Van Gaal yang pernah membawa Belanda jadi peringkat tiga Piala Dunia 2014 ternyata jual mahal. Van Gaal memberikan standar gaji di angka tertinggi kepada Federasi Sepak Bola Belgia KBVB.
Selama di United, per tahunnya Van Gaal digaji 6 juta pounds (Rp 103,2 miliar). Sedangkan untuk tawaran Belgia ini dia memberikan standar minimal masih di atas 1 juta pounds (Rp 17,2 miliar). Jumlah itu dianggap KBVB terlalu tinggi. Gaji per tahun Wilmots sekitar 860 ribu pounds (Rp 14,7 miliar) dinilai KBVB terlalu mahal.
’’Kami tidak punya budget besar untuk menggaji pelatih seperti di timnas Prancis, Spanyol, atau Jerman. Dan Louis (Van Gaal) ingin gaji lebih tinggi dari bujet kami. Padahal, untuk jadi pelatih kami maka dia harus menurunkan standar terendah gajinya. Pekan depan kami akan memutuskannya (terkait Van Gaal),’’ tutur CEO ad-interim KBVB Gerard Linard, dikutip dari HLN.
Setali tiga uang dengan Hiddink. Pelatih yang musim lalu hanya mampu menyelamatkan pamor juara bertahan Chelsea naik peringkat di top 10 Premier League itu juga ditawari KBVB untuk menjadi pengganti Wilmots. Pelatih yang pernah menangani lima negara sepanjang karir manajerialnya itu tidak mematok gaji.
Diberitakan di DH, Guus mengakui bahwa melatih timnas itu lebih enak ketimbang harus under pressure selama 38 pekan kompetisi jika menangani klub. ’’Itulah bedanya. Melatih timnas tidak butuh banyak waktu,’’ ungkap pelatih yang usianya lima tahun lebih tua dari Van Gaal itu. Usia Van Gaal 64 tahun, sedangkan Guus 69 tahun.
Selain Belgia, timnas Rusia juga menginginkan namanya untuk membawa negara tersebut agar tidak jadi penggembira ketika bertindak sebagai host Piala Dunia 2018. Rumor menyebut, jika harus di level timnas, dia ingin melatih tim negara besar di Eropa. ’’Segala kemungkinan saya pertimbangkan,’’ tegasnya. (ren/vil)