bandungekspres.co.id, BANDUNG – Setelah ditetapkan pindah venue tenis meja dari Telkom Convention Hall Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Kota Bandung ke kampus ITB di Jatinangor Kabupaten Sumedang. Kini progres pengerjaan sudah tahap pemindahan peralatan dan penataan layout meja.
Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus daerah (Pengda) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jabar, Dadang Sudrajat menjelaskan, setelah mendapatkan surat pemindahan yang ditandantangi oleh Sekum PB PON, pihaknya langsung meninjau dan ternyata tidak kalah representatif dari venue sebelumnya.
”Sekarang kami sedang membuat layout menyusun meja tenis, paling penting adalah menata tingkat penerangan,” ucapnya kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Dadang, pada dasanya perpindahan venue tidak ada masalah dan peralatan pertandinganpun sedang dipindahkan bahkan karpet sudah hampir selesai dipasang.
”Terakhir koordinasi dengan tim pelaksana pembangunan katanya cukup 3 hari pemasangan karpet pertandingan, sekarang mungkin sudah beres,” ungkapnya.
Dadang menambahkan, aspek penunjang lain seperti ruangan ganti, fasilitas tolet, dan lainnya semua cukup memadai untuk skala pertandingan PON, bahkan setiap ruangan akan dipasang AC.
”Masing-masing ruangan dipasang 2 buah AC, kemarin saja sudah terpasang 8 AC, dan kami sudah mengajukan kepada bidang sarana pertandingan untuk menyediakan kurang lebih 30 AC,” terangnya.
Selain memperhitungkan iklim di dalam ruangan, dirinya sudah memperhitungkan kapasitas pemakaian listrik, dengan luas 48 meter x 60 meter dan kapasitas 2.000 tempat duduk dipastikan pemakaian listrik mencapai 67.200 Wat dengan 168 lampu dimana setiap 1 lampu berdaya 400 Wat.
”Kami sudah desaint untuk lampu pertandingan harus seperti apa, tinggal penataan jangan sampai silau pada pemain saat bertanding,” imbuhnya.
Dadang berkeinginan, setelah tempat pertandingan selesai ditata dan silakukan tes venue, selanjutnya sekitar Agustus 2016 bisa diadakan tes event untuk mengukur kesiapan dari segala aspek mulai dari uji fasilitas kebersihan, tempat duduk dan lainnya. ”Sifatnya penyelenggaraan mencoba venue dengan dukungan masa untuk turut hadir tapi bukan kompetisi sesungguhnya,” tandasnya. (JPG/fik)