bandungekspres.co.id, SUKABUMI – Korban fedofilia di Kota Sukabumi terus bertambah setiap tahunnya. Dari kasus Emon 2014 lalu hingga saat ini jumlah korban kekerasan seksual ini mencapai sebanyak 250 anak-anak.
Tidak hanya itu, tahun ini sejak Januari sampai Juni, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi mencatat ada 31 orang fedofilia.
”Jika kita satukan dengan jumlah korban Emon tahun 2014 lalu dan kasus-kasus lainnya (termasuk delapan korban terbaru, Red) maka korban fedofilia di Kota Sukabumi kurang lebih mencapai 250 orang,” papar Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi Joko Kristianto kepada Jabar Ekspres, kemarin (28/6).
Diakui, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Sebab, hampir setiap bulan kasus kekerasan seksual kepada anak-anak ini selalu ada. Joko sangat berharap, banyaknya kasus ini di Kota Sukabumi harus menjadi perhatian bagi semua pihak, khususnya para orangtua.
”Intinya para orang tua harus memiliki kesepahaman, untuk mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual yang seringkali menimpa anak-anak di bawah umur,” jelasnya,
Joko mengatakan, jika korban tidak mendapat penanganan secara serius, dikhawatirkan suatu saat nanti prilaku korban akan menyerupai pelaku. ”Untuk kasus yang sekarang, penanganan masih berada di ranah hukum. Jika sudah selesai, baru kita turun tangan,” ujarnya sambil menambahkan, baru akan menangani kasus tersebut pekan depan.
Sementara itu, Kepala BPMPKB Kota Sukabumi Lilis Suryanita mengatakan, lembaganya akan gencar bersosialisasi kepada kalangan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran terhadap masyarakat agar kasus pelecehan seksual tidak terjadi kembali.
”Kami akan menjadwalkan untuk menambah kegiatan sosialisasi pada masyarakat. Baik itu secara langsung, maupun lewat media massa serta berkoordinasi dan intansi terkait. Yang jelas kami akan meperbanyak sosialiasi,” ujarnya.
Lilis menilai, maraknya kasus pelecahan anak yang ramai terjadi di Indonesia membuat orangtua maupun anak-anak harus semakin waspada. Sebab, kekerasan seksual pada anak justru dilakukan oleh orang terdekat. Seperti kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah, kerabat, maupun tetangga korban. ”Di sini pentingnya peran keluarga terhadap pemahaman dan pendidikan seksual terhadap anak sejak dini. Keluarga menjadi nomor satu untuk mencegah terjadinya kasus seperti ini,” jelasnya.