bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Meski sudah disosialisaskan, tetapi pelanggar aturan di bulan Ramadan kerap dijumpai. Beberapa penjaja seks komersial (PSK) jalanan belakangan banyak yang terjaring. Selanjutnya, mereka kita kirim ke Palimanan, Kabupaten Cirebon. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dihadapan wartawan kemarin (27/6).
Selain itu, sahut pria yang biasa disapa Emil ini, ada bar yang menantang dengan membuka jualan minuman beralkohol. Hasil razia, pedagang itu, dihukum tidak boleh julan lagi hingga lebaran usai. Sementara hasil penjualan yang disita disumbangkan untuk kegiatan sosial.
Kepada yang menantang, tegas Emil, pihaknya tidak tinggal diam. Sebab, dari caranya berjualan sudah direncanakan. ”Minuman beralkohol itu dituagkan ke teko. Nampak memang sengaja mengelabui petugas, tetapi kita sudah kumpulkan data duluan,” kata Emil.
Gangguan ketertiban umum, tak melulu dari para PMKS. Namun, mendekati ujung pelaksanaan ibadah puasa, di pusat-pusat keramaian situasinya semakin kurang terkontrol.
Beberapa jalan seolah menjadi kawasan bebas parkir. Dan ketentuan retribusi pun sudah tak digubris. ”Itu akan kita tindak. Sebab, sudah merugikan masyarakat,” tukas Emil.
Upaya sementara yang ditempuh Pemkot Bandung, sambung Emil, memberikan pemahaman dan himbauan. Masyarakat agar memanfaatkan tempat-tempat parkir yang telah disediakan. ”Menuju tempat tujuan sebaiknya berjalan kaki saja,” ujar Emil.
Ke depan di ruang-ruang kosong dan aset pemerintah, Pemkot Bandung, akan membangun pusat-pusat gedung parkir. Poin pentingnya, kata Emil, di mana lahan kosong kita optimalkan untuk parkir.
Menyoal kondisi keamanan secara umum. Emil menuturkan, berkat koordinasi jajaran terkait dan penindakan yang terencana, tidak ada dinamika kriminal, yang menonjol.
”Tetapi, kita tetap waspada. Apalagi jelang hari-hari akhir puasa. Pusat pusat perbelanjaan di Kota Bandung, akan diserbu pengunjung dari luar dan dalam kota. Untuk itu, semua pihak agar lebih berhati-hati,” seru Emil. (edy/fik)
