Menelusuri Jejak Kampung Kauman di Jepara

Bersamaan dengan makin semaraknya kegiatan keislaman, jumlah warga yang tinggal di kampung kauman juga terus bertambah. Akhirnya, Masjid Agung Jepara pun kembali dipugar. Bahkan, masjid dilengkapi beberapa fasilitas, mulai lembaga pendidikan, klinik kesehatan, koperasi, hingga perpustakaan. Pada 13 September 1990 masjid yang semula bernama Masjid Gede Kabupaten Jepara berubah nama menjadi Masjid Agung Baitul Makmur, Jepara.

Di beberapa bagian terlihat ukiran kaligrafi yang menambah pesona Masjid Agung Jepara. Di dalam serambi depan, di pintu masuk ruang induk masjid, ada kaligrafi. Begitu juga di dinding kaca sebelah utara dan selatan. Seluruhnya didandani dengan kaligrafi bermacam tulisan ayat Alquran. Misalnya, surat At Taubah ayat 18 dan 108 serta Surat Al Hujurat ayat 10. Ayat-ayat itu memiliki pesan tersendiri kepada masyarakat yang datang ke masjid. Misalnya, Surat Al Hujurat ayat 10 yang menjelaskan pentingnya persaudaraan antarumat Islam.

Masyarakat kauman hingga kini masih menggantungkan pengembangan wawasan keislaman mereka kepada Masjid Agung Jepara. Apalagi, itulah satu-satunya masjid di desa teresbut. Sebagai tempat membasuh iman yang tandus oleh godaan duniawi. Tak heran, jumlah jamaah salat lima waktu selalu membeludak. Khusus Ramadan seperti sekarang, berbagai kegiatan dilakukan. Mulai seminar, pengajian, hingga bazar buku-buku Islam. ”Karena memang fungsi masjid itu tidak hanya untuk salat,” tutur Sholeh.

Menurut dia, masjid memiliki kekuatan magis yang tidak didapat di tempat lain. Salat di dalamnya mampu mengantarkan seseorang pada puncak kekhusyukan. Hal itulah yang dirasakan masyarakat kauman sehingga tak mau jauh-jauh dari masjid. Terlebih, identitas mereka tidak bisa dipisahkan dari tempat itu.

”Ini masih umum ya, di kauman-kauman lain mungkin juga seperti itu, karena masjid bagian dari mereka,” ungkapnya.

Di luar Masjid Agung Jepara, setelah salat Tarawih, aktivitas warga tidak banyak terlihat. Gang-gang di Desa Kauman tampak lengang. Hanya beberapa anak kecil yang terlihat bermain petasan di salah satu sudut jalan. Mengimbangi suara jangkrik yang terdengar nyaring di sepanjang jalan. Beberapa pintu rumah tertutup rapat karena ditinggal penghuninya ke masjid untuk melaksanakan salat Tasbih. (*/c10/agm/rie)

Tinggalkan Balasan