Banyak Titik Amblas, Jalur Sumedang-Tasik Terancam

Masih menurut Rahmat, perbaikan bahu jalan yang amblas masih dilakukan pemadatan dan pemasangan tiang pancang.

Sementara itu, Kanit PJR Tol Cipali Iptu Heri Priatna mengatakan, meski sedang dilakukan perbaikan, lalu lintas kendaraan di Tol Cipali masih lancar. Proses perbaikan dipastikan tidak mengganggu lalu lintas. Selain di KM 103.400, perbaikan juga dilakukan di KM 98 dan KM 86. ”Diharapkan bisa segera selesai,” ungap Iptu Heri.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahu jalan tol Cikopo-Palimanan, tepatnya di Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang amblas hingga sepanjang 10 meter, dengan kedalaman satu hingga lima meter. Namun demikian, peristiwa tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas di Tol Cipali. Penguna jalan dari arah Cirebon ke Jakarta masih bisa melintas.

Di bagian lain, untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas di jalur mudik, Pemerintah Kabupaten Garut akan kembali melarang kendaraan delman beroperasi di jalur-jalur mudik. Larangan akan diikuti dengan pemberian kompensasi kepada para penarik delman.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Drs Wahyudijaya mengakui, untuk kompensasi bagi penarik delman saat arus mudik sudah dikonfirmasi. Diharapkan nantinya akan ada kompensasi bagi penarik delman di Kecamatan Kadungora, Leles, Tarogong, Limbangan dan Malangbong.

Wahyu menuturkan, pemerintah memang telah menyiapkan dana kompensasi. ”Namun besarannya terbatas,” tegasnya tanpa menyebutkan angka pasti. Sementara itu, saat ini penarik delman di Garut terbilang bertambah. Sebab, adanya pindahan delman dari Majalaya Kabupaten Bandung ke Garut.

Pihaknya akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait kebijakan kompensasi bagi para penarik delman, dan larangan beroperasi di jalur mudik dengan para penarik delman. Sebab, anggaran dana kompensasi, diperkirakan akan sama jumlahnya dengan tahun lalu. ”Tinggal kebijakan, mana yang prioritas, mana yang dikurangi,” ucap dia.

Wahyu memandang, setiap arus mudik di Garut, ada dua titik rawan kemacetan yang cukup parah yaitu ruas jalan dari Kadungora-Leles dan Limbangan-Malangbong.

Kemacetan di dua titik ini sudah cukup parah karena aktivitas pasar tumpah dan perlintasan pintu kereta api. Makanya, dirinya berharap Disperindagpas nantinya juga bisa ikut membantu memberi imbauan kepada para pedagang agar tidak berjualan di depan pasar atau trotoar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan