Segera Rampungkan Jembatan Sementara

bandungekspres.co.id, CILILIN – Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat memutuskan akan membuat jembatan sementara yang terbuat dari kayu terhadap jembatan Pabuaran yang menghubungkan Kampung Pabuaran RT 01/11, Desa Rancapanggung dengan Kampung Bonceret RT 06/10, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin. Hal itu agar memberikan keamanan kepada masyarakat yang melewati jalur tersebut.

Berdasarkan pantauan kemarin, ujung jembatan yang menuju Desa Cikadu sudah terputus dengan posisi badan jembatan miring ke arah selatan.

Warga berinisiatif membuat jembatan dari anyaman bambu untuk menyambungkan ujung jembatan yang terputus dengan daratan. Namun kondisinya cukup membahayakan karena jembatan dari anyaman bambu itu disambungkan ke badan jembatan yang sudah miring sehingga rawan putus dan tergelincir.

Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat Adang Rachmat Safaat menegaskan, jembatan yang ada sekarang sudah tidak layak dilalui. Rencananya sebelum memasuki bulan puasa akan dibangun jembatan darurat dari bambu. ’’Kita akan buat jembatan sementara supaya warga yang melewati jalan tersebut lebih aman. Karena posisi jembatan yang saat ini jelas tidak aman,” tegas Adang Rachmat saat mendampingi Bupati Bandung Barat Abubakar meninjau lokasi, kemarin.

Menurut Adang, jembatan ini akan dibangun pada awal tahun 2017 mendatang. Pasalnya, jika anggarannya dimasukan ke APBD Perubahan 2016 tidak akan efektif mengingat waktunya relatif singkat. Apalagi, kata dia, jembatan tersebut harus dibangun dengan kuat dan kokoh. ”Sesuai arahan pak bupati, kami sudah menyelesaikan rancangan jembatan baru tersebut. Kondisi eksisting jembatan lama memiliki panjang 20 meter dan lebar 4 meter, akan diperpanjang menjadi 30 meter dan lebar jadi 5 meter,” paparnya.

Sebelum dibangunkan jembatan sementara, masyarakat terutama para siswa yang akan berangkat ke sekolah harus menggunakan rakit yang dibuat sebagai alat penyeberangan bagi  warga Desa Rancapanggung dan Desa Cikadu, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Salah seorang warga, Nanda Fadilah, 11, pelajar kelas 7 MTs Al Mubarok Rancapanggung lebih memilih melewati jembatan ketimbang naik rakit. Dia takut  jika naik rakit akan terbawa arus Sungai Ciminyak. ”Pakai rakit takut juga terbawa air. Jadi, kalau pergi dan pulang sekolah karena sekarang ada jembatan yang dibuat warga, saya lewat jembatan saja tidak pakai rakit lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan