Halau Narkoba di Perbatasan

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Sebanyak 450 personel TNI AD dari Satgas Yonif Para Raider 330 Inf 1 Kostrad diberangkatkan ke Kabupaten Marauke, Papua. Mereka akan ditugaskan menjaga daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang memliki total panjang 240 kilometer.

Satgas pengamanan perbatasan (pamtas) tersebut diberangkatkan melalui jalur laut dari Pelabuhan Konlinlamil Tanjung Priuk Jakarta Utara, kemarin (9/5).

Selain membawa misi menyejahterakan masyarakat dari sisi pendidikan dan kesehatan, ratusan personel TNI yang akan dibagi menjadi 16 pos itu juga ditugaskan untuk mencegah peredaran narkoba melalui jalur darat. Baik itu dari maupun ke Indonesia. ”Kalau pagar tidak dijaga, orang bisa bebas masuk,” kata Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi usai upacara pelepasan satgas pamtas.

Menurut Edy, keamanan perbatasan RI-Papua Nugini masih sangat rentan. Itu tidak lepas dari masih adanya kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang belum mau mengakui institusi RI. Nah, pengamanan perbatasan penting dilakukan guna mempersempit ruang gerak kelompok tersebut. ”Bukan prioritas, tapi salah satu (tugas satgas pamtas),” ujar jenderal bintang tiga itu.

Sesuai rencana, satgas pamtas akan kembali ke Jakarta pada Februari 2017 mendatang. Para personel diharapkan mampu membina masyarakat teritorial yang terkendala masalah pendidikan. Masih banyak sekolah di daerah perbatasan yang kekurangan tenaga pendidik. ”Disiapkan beberapa prajurit untuk membantu mengajar,” terangnya.

Selain di Merauke, TNI AD juga menyiagakan personelnya di wilayah perbatasan Indonesia lainnya. Salah satunya di Nunukan Kalimantan Utara. Ada 4 satgas yang ditugaskan di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut. Satu satgas berjumlah 435 personel.

Edy menuturkan, kondisi sosial menentukan tingkat kerawanan daerah perbatasan. Menurut dia, sejauh ini area perbatasan di Kalimantan cenderung lebih rawan karena perbedaan kondisi sosial mencolok antara Indonesia dan Malaysia. (tyo/rie)

Tinggalkan Balasan