bandungekspres.co.id – REPUTASI Dejan Antonic sebagai pelatih asing berlisensi UEFA Pro seakan ternoda lewat aksinya yang berlebihan saat memprotes kebijakan wasit.
Puncaknya pada laga final Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada laga melawan Arema Cronus beberapa pekan lalu. Kala itu, Dejan menerobos masuk ke dalam lapangan memprotes keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Rudolf Yanto Basna.
Setelah itu, Dejan mendapat banyak sindiran dari bobotoh melalui media sosial. Bobotoh kecewa karena Dejan tidak memberikan contoh yang baik sebagai pelatih asing, hingga dia harus ditenangkan para pemainnya.
Bobotoh pun lebih memuji sikap Pelatih Djadjang Nurdjaman yang sekalipun belum pernah melakukan hal tersebut. Djanur sapaannya, lebih sabar dalam menanggani keputusan wasit yang merugikan timnya.
Di turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC), Dejan berjanji akan lebih bersabar menghadapi keputusan wasit yang merugikan timnya.
Dia mengaku bersalah, setelah memprotes keras di laga itu. Sekalipun Dejan tetap merasa kecewa dengan keputusan wasit saat timnya takluk dari Arema dengan skor 2-0.
”Saat itu saya bicara pada wasit kalau bapak saya adalah wasit dan mantan pemain. Itu yang terkahir, saya tidak mau protes lagi,” janji Dejan.
Sebagai buktinya, Dejan sudah menunjukkan pada saat Persib berlaga di turnamen Segitiga Ciamis. Menurutnya, keputusan wasit memang mutlak tidak bisa diganggu gugat.
”Munhkin semua sudah lihat waktu di Ciamis, saya diam, tidak ada protes. Saya akan menghargai keputusan wasit, kalau wasit mau itu saya setuju saja. Saya tidak mau cari masalah lagi,” tuntas Dejan. (voc/asp)