West Ham vs Arsenal, Momen Membungkam Tawa London Utara

Dibatalkannya kartu merah Cheikhou Kouyate melegakan Bilic. Karena, dirinya bisa bermain dengan kekuatan utamanya. Kouyate kembali jadi tembok penahan di depan back four bersama Noble sebagai poros ganda. Ingat, bermain di kandang sendiri West Ham selalu menyulitkan tim lawan untuk mencetak gol.

Dari sepuluh laga home terakhir, hanya enam gol yang merobek gawang West Ham. Atau, per game-nya hanya kebobolan 0,6. West Ham tinggal menunggu ledakan-ledakan dari Dimitri Payet yang seringkali menjadi pembeda. Berbeda dengan West Ham yang perkasa di Upton Park, Arsenal malah angin-anginan di laga tandang.

Hanya bisa 25 persen memenangi laga tandang bukanlah bekal yang bagus untuk mengejar Leicester di puncak klasemen Premier League. ”Dan saya bisa menyebut pertandingan melawan West Ham ini seperti batu loncatan tertinggi kami,” sebut Wenger, sebagaimana yang dikutip dari The Independent.

Untungnya, Petr Cech sudah kembali ke starting eleven Arsenal setelah pulih dari cedera betis. Meski demikian, Wenger menganggap bukan Payet saja yang bisa menjadi pembunuh mimpi klubnya mengakhiri Premier League musim ini di posisi top two, atau bahkan menjadi juara. Wenger menyebut kekuatan West Ham merata.

Payet, Kouyate, Noble dan Manuel Lanzini disebut Wenger sebagai pembeda di tim West Ham. ”Lihatlah dari kualitas personal pemainnya. Secara individu, West Ham punya gelandang yang bagus, lalu penyerang-penyerangnya pun juga menakutkan. Lini belakangnya juga cukup solid. Apalagi nanti mereka bermain di kandangnya sendiri,” ulas pelatih berkebangsaan Prancis itu.

Wenger pun menegaskan, pasca memenangi dua laga Premier League dengan clean sheet (lawan Everton 2-0 (19/3) dan Watford 4-0 (2/4) menjadi sinyal bahwa Arsenal sudah keluar dari krisis. (ren/vil)

Tinggalkan Balasan