Perang Mulut Arbeloa-Pique Jelang El Clasico

bandungekspres.co.id – Bukan el clasico namanya kalau tanpa ‘bumbu’ provokasi dari para pemain Barcelona dan Real Madrid. Menjelang perjumpaan ke-264 dini hari nanti (3/4) di Camp Nou, pemain-pemain Barcelona dan Real saling ejek.

Seperti diberitakan Football Espana kemarin (1/4) bek Real Alberto Arbeloa bercanda seandainya Real menang gelar Liga Champions kesebelas kalinya atau La Undecima, dia akan bersedia satu frame dengan Gerard Pique di Periscope.

Lontaran kata-kata Arbeloa ini jelas sindiran kuat buat kebiasaan Pique dan Periscope. Bulan lalu Pique hampir celaka gara-gara Periscope. Ketika sedang merekam, salah seorang fans Barcelona memeluk dan mencoba merebut ponsel Pique itu.

Sebagai informasi Periscope adalah sosial media berbasis video yang memungkinkan seorang follower menonton aktivitas yang divideokan tersebut.

“Seandainya Pique juga bersedia memanggil saya teman, maka saya akan melakukan Periscope bersama dia,” kata bek berusia 33 tahun itu kepada Cadena Cope.

Bahkan saking bencinya kepada Pique yang terkenal dengan mulut besarnya itu, Arbeloa punya pengandaian khusus. Arbeloa berkoar kalau memenangi gelar pemain terbaik dunia, Ballon d’Or, jauh lebih mudah ketimbang memperbaiki hubungan dengan Pique.

“Padahal untuk pemain sekelas saya, mungkin sampai mati pun saya tak akan pernah memenangi Ballon d’Or,” tambah mantan pemain Liverpool dan Deportivo La Coruna itu.

Artinya secara implisit sampai matipun, Arbeloa tak akan berhubungan dengan Pique.

Pique seperti diberitakan AS pernah mengatakan dalam twit-nya Arbeloa sebagai cone. Bangunan kerucut yang biasanya digunakan di jalanan ataupun latihan berfungsi sebagai penanda.

“Arbeloa bukanlah salah satu temanku. Dia adalah co..cone..’conocido’ (kolega)” cuit Pique pada Desember silam lalu.

Sementara itu, Arbeloa juga mengatakan dirinya tak pernah membenci mantan entrenador Real Rafael Benitez. Sebab Arbeloa pernah disebut sebagai penghamba Jose Mourinho.  “Saya bukanlah pemuja Mou dan mengibarkan bendera Mou di ruang ganti. Saya mengagumi apa yang sudah dilakukannya bersama Real,” ucap Arbeloa.

Dalam el clasico kali ini, Arbeloa berharap timnya bisa menang. Walau tipis 1-0, tiga poin tetap membuat Real memangkas poin dengan Barcelona.  “(Zinedine) Zidane adalah pelatih idola dan pelatih yang sempurna. Saya banyak berbicara dengannya karena dia punya pengalaman di berbagai macam event besar dan memenanginya,” tutur Arbeloa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan