bandungekspres.co.id – Iklim investasi di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan cukup pesat. Hal ini terjadi karena banyaknya investor yang masuk ke Bandung selatan.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Bandung Drs H Ruli Hadiana, kenaikan tersebut terjadi karena banyaknya investor yang menanamkan modalnya dalam berbagai bidang usaha. Selama 2015, kata dia, nilai investasi di daerah yang berpenduduk 3,5 juta jiwa ini mencapai Rp 9,4 triliun. Atau mengalami kenaikan yang cukup pesat dibanding 2014 sebesar Rp 6,2 triliun.
”Itu berasal dari PMA (penanam modal asing, Red) senilai Rp 3,4 triliun. Selebihnya dari PMDN (penanaman modal dalam negeri) sebesar Rp 5,9 triliun,” paparnya kemarin (31/3).
”Sedangkan jumlah proyek secara keseluruhan tercatat 2.698 buah. Itu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 66.869 orang dan tenaga kerja asing 144 orang,” tambahnya.
Dia mengatakan, perolehan investasi sebesar itu di luar investasi di bidang minyak dan gas bumi, perbankan, lembaga keuangan non bank, sewa guna usaha dan investasi lainnya.
Bidang usaha di sektor sekunder seperti industri makanan, tekstil, kimia, karet dan plastik merupakan sektor usaha yang paling dominan pada 2015. Rinciannya, sekitar 95,11persen investasi di sektor sekunder. ”Sementara sektor primer baru mencapai 0,63 persen dan sektor tersier sebesar 4,26 persen,” kata Ruli.
Da mengungkapkan, investasi di sektor sekunder pada 2015 tercatat Rp 6,8 triliun. Cakupannya, kata dia, sebanyak 211 proyek dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 54.850 orang dan tenaga kerja asing 138 orang.
Sementara itu, di sektor tersier hanya mampu meraup investasi senilai Rp 2,4 triliun. Jumlah itu mencakup 2.478 proyek dengan jumlah tenaga kerja 11.818 orang ditambah tenaga kerja asing sebanyak 6 orang. Sedangkan sektor usaha primer selama 2015 meraih investasi sebesar Rp 127,9 miliar yang menyerap tenaga kerja 201 orang dengan jumlah proyek 9 buah.
Ruli mengatakan, dibangunnya jalan tol Soroja sepanjang 10 kilometer yang dijadwalkan selesai akhir Juli mendatang, dinilai bakal menjadi pemicu semakin meningkatnya investasi di Kabupaten Bandung pada tahun-tahun mendatang.
”Regulasi yang lebih memudahkan para investor untuk menanamkan modalnya telah kami sediakan mulai dari lamanya proses penerbitan izin di samping kepastian biaya perizinan. Silakan datang ke kantor kami untuk pengurusannya,” tambah Ruli.