Kebahagiaan Valentino Rossi usai mendapat perpanjangan kontrak dua musim dengan tim MotoGP Yamaha, tak diakhiri dengan kesempurnaan menjuarai seri pembuka GP Qatar di Sirkuit Losail, Senin (21/3) dini hari WIB.
Jangankan menjadi yang tercepat seperti yang dilakukannya di sirkuit yang sama musim lalu, kali ini Rossi bahkan gagal naik podium. Rider fenomenal berjuluk The Doctor itu dipaksa puas menempati tempat keempat, di bawah sang juara Jorge Lorenzo (Yamaha), Andrea Dovizioso (Ducati) dan Marc Marquez (Honda).
“Saya tertinggal di belakang. Tidak cukup cepat menyerang mereka. Saya tidak pernah terlibat perang yang sesungguhnya di sana,” sesal Rossi, di laman resmi MotoGP, usai race.
Usut punya usut, ternyata di Balapan Malam Qatar penuh lampu sorot itu, Rossi punya perbedaan mendasar dalam urusan pemilihan ban. Rossi memilih ban depan yang keras, dan lebih keras di belakang. Sementara sang kampiun Qatar, Lorenzo, memakai ban depan keras dan soft untuk belakang.
Meski tak menjadikan hal itu sebagai alasan utama, Rossi merasa pilihan ban itu punya pengaruh dalam balapan. “Saya membutuhkan kecepatan dan mungkin pilihan ban membuat beberapa perbedaan, tetapi kita tidak tahu. Mungkin dengan ban soft saya bisa lebih cepat atau lebih lambat. Kami perlu lebih memahami potensi tahun ini,” ujar Rossi. (adk/jpnn)