AS Roma 1 vs 1 Inter Milan
Tidak ada raut wajah gembira dari allenatore AS Roma Luciano Spalletti ketika timnya ditahan imbang 1-1 oleh Inter Milan di Olimpico dinihari kemarin (19/3).
Tidak hanya gagal melakukan revans ketika ditekuk 0-1 di Giuseppe Meazza 31 Oktober lalu, tren positif dengan kemenangan beruntun yang diperoleh Roma pun harus terhenti di depan publik sendiri.
Meski begitu, Spalletti mengatakan begitu lega dengan tambahan satu poin yang mereka peroleh.
Setidaknya, posisi mereka masih aman di peringkat ketiga, alias zona terakhir Liga Champions
Il Lupi, julukan Roma, yang sudah mengemas 60 poin, masih berselisih lima angka dari Inter yang naik satu setrip ke posisi empat, serta tiga poin dari Fiorentina jika saja bisa menekuk Frosinone tadi malam.
Ini menjadi modal penting bagi Roma sebelum menantang Lazio di Olimpico 3 April mendatang.
”Aku kira hasil imbang ini pantas kami terima jika melihat permainan kami,” tuturnya dalam konferensi pers seperti dilansir Mediaset Premium.
Pelatih 57 tahun itu menitikberatkan kritik terhadap seringnya para penggawa Roma kehilangan bola kendati lebih banyak menguasai lapangan dengan 59 persen, serta melepaskan 16 tembakan.
Selain itu, rapatnya pertahanan yang diperagakan Inter membuat Roma harus mencari inisiatif serangan dari flank.
”Para pemain kehilangan banyak tenaga karena terlalu sering bermain melebar. Hal itu membuktikan bahwa kami tidak cukup tajam,” paparnya.
Inter pun mampu memanfaatkan kelelahan yang dirasakan oleh Roma lewat counter attack di menit 53. Marcelo Borozovic mengirimkan assist yang langsung disambar oleh Ivan Perisic.
Roma membutuhkan 31 menit untuk mencetak gol balasan lewat sontekan Radja Nainggolan (84’).
Namun, kredit khusus pantas disematkan kepada Edin Dzeko yang menggantikan Seydou Keita di menit 57.
Sebab, bomber pinjaman dari Manchester City itulah yang mengirimkan assist kepada Nainggolan. Ini adalah assist kelima di Serie A, serta keenam di semua ajang. Masuknya Dzeko juga memberikan warna baru bagi lini depan Roma.
Setidaknya, statistik tembakan mereka meningkat dengan menorehkan sepuluh kali ketika Dzeko bermain. Adapun sepanjang 2016 ini, tercatat empat kali bomber Bosnia-Herzegovina berusia 30 tahun itu memberikan dampak bagi performa Roma (selengkapnya lihat grafis).