Twitter ternyata menjadi media sosial pilihan kalangan ekonomi kelas atas di Indonesia. Sebuah survei yang dilakukan oleh IPSOS menunjukkan bahwa 8 dari 10 kelas menengah atas di Indonesia atau 79 persen, menggunakan Twitter dalam kehidupan sehari-hari.
Survei tersebut menyasar 1.750 responden di Indonesia, India, Singapura dan Arab Saudi. Responden kelas menengah atas adalah mereka yang menyumbang pendapatan negara sebanyak 20 persen dengan rentang usia mulai dari 25 hingga 64 tahun.
Studi tersebut dimaksudkan untuk menelaah keseharian masyarakat kelas menengah atas. Nantinya, hasil studi dapat membantu para pemasar memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai personal mereka. Mulai dari perilaku, cara mereka melakukan aktivitas, juga berbagai kebiasaan mereka di kehidupan sosial dan digital.
Country Business Head, Twitter Indonesia Roy Simangunsong mengatakan, riset ini fokus pada motivasi dan preferensi masyarakat kelas menengah atas sebagai pengguna dan kaum mayoritas di Twitter.
“Kami sangat tertarik untuk melihat kepercayaan diri dan keputusan mereka untuk membeli sesuatu dalam kehidupan sehari-hari melalui platform kami. Twitter terus berupaya mencari cara untuk membantu brand dan pemasar meraih kesuksesasn, serta menghubungkan dan meningkatkan hubungan mereka dengan kaum kelas menengah atas melalui konten Twitter,” terangnya, Kamis (17/3). (fab/JPG/dil/jpnn)
Berikut adalah hasil penelitian yang perlu diketahui para pemasar mengenai kelas menengah atas di Indonesia:
- Sebanyak 89 persen masyarakat kelas menengah atas di Indonesia senang memperoleh informasi yang tepat, 92 persen percaya bahwa hidup adalah untuk mempelajari hal-hal baru setiap harinya, dan 87 persen ingin membantu sesama melalui kegiatan komunitas.
- Mereka yang menggunakan Twitter 1,3 kali lebih mungkin menghabiskan uangnya untuk barang-barang dan pelayanan kelas atas di masa yang akan datang, serta 1,2 kali lebih mungkin untuk menjadi yang pertama mencoba produk-produk inovasi berteknologi tinggi.
- Mereka menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk membeli produk-produk ritel dan otomotif.
- Selama 12 bulan terakhir, mereka juga menghabiskan membeli kebutuhan rumah dan interior (81%), pakaian (80%), dan otomotif (72%).
– Sebanyak 57 persen dari kelas menengah atas mengakui bahwa Twitter adalah sumber informasi utama bagi mereka untuk mendapatkan informasi dari pihak pertama.