Rendam 17 Daerah, Dua Orang Tewas, Tiga lainnya Hilang

Upaya BPBD saat ini, kata dia, masih melakukan evakuasi dan penyelamatan korban. Pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi seperti Kantor Kelurahan Baleendah, Gedung Inkanas, GOR SKB, Gedung Juang, Gedung PDIP, Kantor Kecamatan Dayeuhkolotkolot, Kantor Camat Baleendah, Masjid Al Sofia dan sara prasana umum lainnya di tiga kecamatan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan tim reaksi cepat BNPB untuk mendampingi BPBD dalam memberikan bantuan untuk penanganan darurat banjir. ”Kebutuhan mendesak saat ini adalah permakanan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, air bersih, pakaian, obat-obatanan dan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat,” ungkap Willem.

Willem menjelaskan, daerah di sekitar hulu Sungai Citarum yang meliputi Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan lainnya yang saat ini terendam banjir adalah daerah rawan banjir.

Menurutnya, kondisi topografinya merupakan cekungan seperti mangkok. Namun wilayah ini telah berkembang menjadi permukiman dan kawasan industri yang padat penduduknya. Sungainya juga mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga mudah meluap. Ini diperparah dengan rusaknya daerah aliran sungai di bagian hulu sehingga banjir tahunan selalu berulang.

”Berbagai upaya pengendalian banjir telah dilakukan, baik upaya struktural dan nonstruktural. Namun upaya ini kalah cepat dibandingkan dengan faktor-faktor penyebab banjir. Sehingga banjir belum dapat dituntaskan,” jelasnya.

Sementara itu, Didin Saepudin orang tua Risa Suci Ramadani korban tersengat listrik mengatakan, Risa masuk ke rumah sekitar pukul 21.00, tapi kedua orang tuanya tidak mengetahui jika Risa mau mengecas handphone di dalam rumah yang sedang digenangi air sedalam 20 sentimeter. Korban pun akhirnya tersengat listrik.

”Kami menemukan Risa sudah tergeletak di lantai yang digenangi air, lalu kami membawa anak kami ke rumah sakit Bina Sehat, tapi dokter malah mengatakan anak kami Risa sudah tiada,” katanya.

Selain itu, adik kandung Lia korban terseret air banjir, Agus menerangkan bahwa hari Sabtu (12/3) sekitar pukul 23.00 terjadi banjir dan jebol dinding PT Sapilindo di Kampung Sawah Luhur Rt 5/Rw 10 Desa Sukasari dan memasuki rumahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan