Pomdam III/Siliwangi Sosialisasi Gaktib dan Operasi Yustisi

bandungekspres.co.id – Sebanyak 250 orang sosialisasi Penegakan, Ketertiban (Gaktib) dan Operasi Yustisi Polisi Militer Tahun 2016 yang digelar Pomdam III/Siliwangi di The Newton Hotel, Jalan RE. Martadinata Bandung, berlum lama ini. Program ini sebagai upaya meningkatkan disiplin dan tata tertib, serta kepatuhan prajurit TNI, khususnya prajurit di wilayah Kodam III/Silwiangi, serta mencegah pelanggaran hukum dan kejahatan

Kolonel Cpm Eko Yatma Pranowo mengatakan, kegiatan sosialisasi dilaksanakan Pomdam III/Siliwangi untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan secara umum. Hal ini berguna meningkatkan disiplin dan tata tertib serta kepatuhan hukum prajurit TNI AD, baik perorangan maupun kesatuan.

Selain itu, juga menginformasikan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan yang harus dilakukan oleh prajurit jajaran Kodam III/Siliwangi, agar tercipta prajurit yang memiliki jiwa patriot sejati, prefesional dan dicintai rakyatnya.

Dia berharap bisa mewujudkan kehidupan prajurit TNI AD yang bebas narkoba dan barang-barang terlarang lainnya. Termasuk mencegah terjadinya kesalahpahaman antara prajurit TNI AD dengan Polri dan dengan masyarakat. ”Dan yang terpenting juga meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib bagi PNS di TNI AD,” ujar Eko.

Berdasarkan arahan Panglima TNI kepada seluruh jajaran harus memiliki kesamaan persepsi di dalam melaksanakan tugas operasi ini. Minimal harus memiliki tiga kapasitas, yakni melalui pedoman kebijakan pimpinan TNI dalam setiap perumusan program, kegiatan dan pelaksanaan tugas.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, dipaparkan juga tentang program pemerintah Republik Indonesia dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia oleh Brigjen (Pol) Drs. Iskandar Ibrahim MM MH, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat.

Menurutnya, tahun 2011, diperkirakan antara 167 sampai dengan 315 juta orang (3,6 hingga 6,9 persen dari penduduk yang berumur 10-69 tahun) menggunakan narkoba minimal sekali dalam setahun. ”Dunia sedang sakit dilanda adiksi narkotika,” ujar dia.

Lebih lanjut, dikatakannya, prevalensi hasil penelitian BNN dan Universitas Indonesia tahun 2015 adalah, 2,16 persen setara 4,1 juta jiwa terjadi penurunan 0,06 persen bila dibandingkan dengan tahun 2014 prevalensi 2,2 persen. Walaupun estimasi penyalahguna narkoba cenderung meningkat setiap tahunnya. Berkaitan dengan hal tersebut, BNN sangat berkepentingan untuk memberikan sosialisasi bahaya Narkoba, termasuk dikalangan TNI.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan