Pacu Nilai Tambah, Perkuat Industri

Setahun Serap 600 Ribu Pekerja

bandungekspres.co.id– Kementerian Perindustrian menargetkan, industri pengolahan nonmigas bisa tumbuh 8,4 persen pada 2019 meski saat ini kondisinya masih sangat berat. Sebab, industri merupakan satu-satunya cara untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

”Kita perlu meningkatkan kontribusi industri dalam menyerap tenaga kerja. Rata-rata kebutuhan industri mencapai 600 ribu pekerja per tahun. Harapan kami, pada 2019 ada 17,8 juta tenaga kerja di berbagai sektor industri,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin saat membuka raker Kementerian Perindustrian kemarin.

Dia menggarisbawahi, kebijakan pengembangan industri nasional saat ini adalah meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA). Terutama pada industri hulu berbasis agro, mineral, serta migas dan batu bara.

”Penguatan struktur industri perlu terus dilakukan melalui pembangunan industri hulu yang terintegrasi dengan industri antara dan hilir,” jelasnya.

Sumber daya industri juga didorong dengan menumbuhkan 20 ribu wirausaha baru industri kecil dan 4.500 usaha baru industri skala menengah hingga 2019. Kebutuhan modal yang besar untuk mengembangkan industri hulu dan hilir juga menjadi konsentrasi Kemenperin. ”Itu harus sama-sama kita pikirkan, termasuk masalah pembiayan perbankan,” tambahnya.

Menurut dia, diperlukan penyediaan sumber pembiayaan industri melalui penanaman modal pemerintah dalam pembangunan industri hulu dan industri strategis. Selain itu, perlu pemberian subsidi bunga pinjaman bagi industri prioritas. ”Sudah ada 10 industri prioritas yang telah kita tetapkan,” tegasnya.

Mengenai penggunaan komponen lokal, Menperin menegaskan, jajarannya akan terus mengawal realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN). Sasarannya termasuk dalam pengadaan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw) serta pembangunan dan perluasan pabrik atau peralatan oleh BUMN dan BUMD.

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, peran industri tidak bisa tergantikan sebagai pilar ekonomi. ”Pertumbuhan perindustrian dibutuhkan karena sektor ini melahirkan devisa dari aktivitas ekspor dan menyerap tenaga kerja yang sangat banyak,” katanya.

Darmin memerinci, ada tiga karakteristik penting industri. Pertama, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Kedua, industri memiliki produktivitas relatif tinggi. Ketiga, mampu melahirkan keterkaitan dan memasok kebutuhan bagi sektor lain. (wir/c7/oki/rie)

Tinggalkan Balasan