bandungekspres.co.id– Pengamat Ekonomi Standard Chartered Bank Aldian Taloputra menganjurkan masyarakat Indonesia untuk melakukan diversifikasi investasi berupa reksadana, asuransi ataupun obligasi. Hal ini melihat kemungkinan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunganya.
Diutarakan, perkembangan reksadana di negara ini cenderung positif. Periode 2008-2014, secara rata-rata, pertumbuhan reksadana hingga 2015, kapitalisasinya mencapai Rp 275 triliun, naik sebesar 20 persen. ”Tapi, pada 2015, pertumbuhannya melambat, yaitu sebesar 13 persen,” ujar dia.
Dikatakan, investasi dalam reksadana dapat memberi benefit bagi para nasabah. Itu karena, jelasnya, tingkat suku bunganya yang menarik, yaitu 7-8 persen. ”Yang paling diminati investor adalah reksadana saham karena memang produknya menarik,” tutupnya.
Menurut dia, tahun lalu, masa-masa yang cukup sulit sebagai efek perkembangan global dialami negara ini. Namun, pada 2016, prediksinya, kondisi akan kembali lebih baik. ”Itu terjadi karean adanya dorongan dan upaya-upaya investasi, baik oleh pemerintah maupun swasta,” tandas Aldian saat seminar Edukasi Keuangan Tahunan Wealth on Wealth (WOW) Standard Chartered Bank di Hotel Hilton, Jalan HOS Cokroaminoto Bandung, kemarin (11/2).
Secara global, lanjut Aldian, perekonomian tidak banyak mengalami perubahan. Karenanya, negara ini tidak bisa bergantung pada pasar global. Namun, pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk lebih menggairahkan ekonomi nasioanl. Di antaranya, siap menggelotorkan dana belanja modal senilai Rp 313 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Hal lainnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sejak beberapa waktu terakhir terus menguat dan relatif stabil. Tidak itu saja, harga jual minyak dunia pun turun sehingga membuka peluang bagi pemerintah untuk kembali menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM).
Upaya-upaya itu, dapat menekan inflasi sehingga ekonomi nasional lebih stabil. Bahkan, kata dia, tidak tertutup kemungkinan, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuannya, yaitu Suku Bunga Bank Indonesia (SBI). Prediksinya, sebut dia, SBI kembali turun menjadi 6,75 persen. (rls/fik)