Ungkap Hubungan dengan Bill Clinton dan Xi Jinping

Mochtar Riady, Pendiri Konglomerasi Lippo, Menuliskan Kisah Hidupnya

Di dunia bisnis, dia adalah nama besar. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia. Bahkan dunia. Mochtar Riady, taipan pendiri konglomerasi Lippo Group yang masih energik pada usia 86 tahun itu, menuliskan cerita hidupnya.

AHMAD BAIDHOWI, Jakarta

Mochtar Riady
IMAM/JAWAPOS

BIOGRAFI: Mochtar Riady menujukkan buku karyanya yang berjudul Manusia.

11”SAYA lahir di Batu. Dibesarkan di Malang. Tapi, nasib saya tidak malang,” ujar Mochtar, lantas tersenyum lebar saat mengawali konferensi pers Manusia Ide menjelang peluncuran otobiografinya di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, baru-baru ini,.

Sifat ramah dan humoris memang terpancar kuat dari pria kelahiran Batu, Jawa Timur, 12 Mei 1929, tersebut. Berasal dari keluarga miskin yang merantau dari Fujian, Tiongkok, Mochtar menjelma sebagai salah seorang konglomerat tersukses di Indonesia.

Bisnisnya menggurita. Mulai sektor keuangan, properti, hingga manufaktur. Investasinya tersebar di Indonesia, Singapura, Tiongkok, hingga Amerika Serikat (AS). Per Januari 2016, Forbes menempatkan Mochtar di peringkat ke-9 orang terkaya di Indonesia dengan pundi-pundi USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 29 triliun.

Pemilik nama asli Li Moe Tie itu mengungkapkan, awalnya dirinya selalu menolak saat diminta menuliskan kisah hidupnya

Dia beralasan, biarlah orang lain yang menulis cerita hidupnya saat dirinya sudah tiada. Namun, garis hidup berkata lain. Pada 2014, dia diajak rekannya, Yu Jie Ling, seorang pendeta yang menetap di AS, berziarah napak tilas perjalanan kitab suci di Timur Tengah.

Sepanjang perjalanan 24 hari itu, Jie Ling terus memancing Mochtar untuk menceritakan kisah hidupnya. Tiga pekan setelah mereka berpisah, Jie Ling mengirimkan catatan setebal 120 halaman berjudul Uraian Lisan Saudara Mochtar Riady dan memintanya melakukan koreksi jika ada yang kurang tepat. ”Daripada mengoreksi lagi, lebih baik saya tulis sendiri saja,” katanya.

Mochtar butuh waktu lebih dari setahun untuk menuliskan kembali kisah hidupnya yang kemudian dituangkan dalam buku setebal 336 halaman itu.

Ayah empat anak itu membagikan kisah hidupnya dalam lima episode. Pertama, episode 20 tahun pertama (1929-1950) yang disebutnya episode masa kecil, penuh duka, dan derita. Episode 20 tahun kedua (1951-1970) disebutnya episode bersama pemerintah membangun ekonomi nasional. Di situ diuraikan kisah membangun Bank Buana dan Panin Bank.

Tinggalkan Balasan