Selalu Berani Beri Kepercayaan ke Pemain Muda

Menurut Emral Abus, Sumatera Barat saat ini total memiliki tujuh pelatih dengan Lisensi A AFC (Asian Football Confederation). Jumlah itu terbanyak untuk daerah di luar Jawa.

Selain dia, Nil, Jafri, dan Indra Sajfri, ada Syafrianto Rusli, John Arwandi, serta Yeni Wardin. ”Saya memang selalu memotivasi anak-anak Padang untuk ambil sertifikat pelatih. Sebab, modal legalitas itu sangat penting,” ucap instruktur lisensi kepelatihan tingkat nasional dan mantan pelatih Persib Bandung itu.

Emral memang menjadi salah satu simpul yang bisa menjelaskan kebangkitan para pelatih urang awak belakangan. Jafri, Nil, maupun Indra adalah mantan asistennya kala menjadi instruktur.

Tak heran, ada benang merah yang menyatukan gaya permainan tim-tim yang ditangani Jafri, Nil, dan Indra. Yaitu, keteguhan untuk berpihak pada sepak bola menyerang.

Saat melawat ke Malang menghadapi Arema pada leg kedua semifinal lalu, misalnya, Jafri menolak bermain dengan cara ”memarkir bus”. Padahal, tim asuhannya sejatinya tinggal butuh hasil seri setelah menang 2-1 di leg pertama.

Di Padang, Emral juga dikenal sebagai pelatih yang paling kenyang pendidikan kepelatihan dari luar negeri. Antara lain, Leipzig University, Jerman. Nah, tiap kali pulang menimba ilmu, Emral selalu lebih dulu membaginya kepada para pelatih atau mantan pemain di Padang.

”Kami diskusi. Tapi, sejatinya faktor terbesar yang membuat ilmu kepelatihan sepak bola di Padang bisa berkembang pesat ya karena kemauan belajar orang sana sangat tinggi,” ucapnya.

Menurut Indra, tingginya kemauan urang awak untuk belajar itu tak hanya di bidang olahraga. Melainkan juga di arena lain seperti politik, sastra, dan pendidikan.

Dia lantas menyebut tokoh-tokoh nasional dari ranah Minang seperti Muhammad Hatta, Tan Malaka, dan Sutan Sjahrir. Menurut Indra, secara histori, generasi Padang hari ini pasti memiliki hubungan dengan semangat para tokoh tersebut.

”Selain mau belajar, satu hal yang paling penting dari para pelatih asal Padang adalah integritas dan disiplin tinggi,” ujar Indra yang kini menangani Bali United FC.

Integritas yang dimaksud Indra adalah pantang berkompromi dengan keadaan. Terutama dalam pemilihan pemain yang layak atau tidaknya masuk dalam skuad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan