Daging Sapi Mahal

[tie_list type=”minus”]Akibat Pemberlakuan PPN 10 Persen[/tie_list]

bandungekspres.co.id – Mahalnya harga daging sapi diduga akibat pemberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibebankan pada komoditas itu. Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dodi Firman Nugraha mengatakan, pemberlakukan PPN ini sebetulnya aturan dari pemerintah pusat, yakni mengenai perubahan barang sehingga akan diberlakukan pertambahan nilai.

”Kemungkinan ini yang menjadi keberatan para redlofer untuk menjual dan memotong hewannya. Sehingga pasokan daging di rumah potoh hewan (RPH) berkurang,” jelas Dodi ketika ditemui di Kantornya, di Jalan Ir H Djuanda belum lama ini.

Akibat kurangnya pasokan ke RPH, lanjut dia, keberadaan daging sapi ditingkat pedagang menjadi berkurang. Hal ini membuat antara demand (permintaan) dan kebutuhan akan daging menjadi tidak seimbang.

Ia menyebutkan, sebetulnya setiap bulan, kebutuhan daging sapi di Jabar dipasok sekitar 30 ribu ekor sapi potong hidup. Namun dirinya belum mengetahui persis pengurangan jumlah sapi potong yang tidak masuk ke RPH.

”Kita akan cari tau berapa jumlah pengurangan sapi potong di setiap RPH yang ada di Jawa Barat,” ungkap Dodi.

Lebih lanjut Dodi menegaskan, adanya pemberlakuan PPN 10 persen memang cukup memberatkan. Sehingga kebutuhan daging sapi menjadi lebih sedikit di pasaran.

Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi bersama stakeholder terkait termasuk bersama pemerintah pusat untuk meredam permasalahan ini. ”Kami semua terus berkoordinasi agar kejadian ini secepatnya reda, sehingga harga akan kembali normal,” pungkasnya.

Sementara itu, Dadang, 52, salah seorang pedagang daging di pasar Cihaugeulis di Kecamatan Cibeunying Kaller mengakui, sebetulnya dia tidak mengetahui penyebab kenaikan harga daging ini secara detai.

Dirinya hanya mengetahui bahwa akibat kenaikan daging sapi ini karena berkurangnnya pasokan oleh bandar. Dadang mengakui akibat melejitnya harga daging sapi ini pendapatannya turun drastic. Pasalnya, konsumen yang biasanya membeli daging di tempatnya berkurang sampai 50 persen. (dn/yan/fik)

Tinggalkan Balasan