Kebiri Tak Kurangi Pencabulan

Sementara itu, trend angka kekerasan anak, di Indonesia termasuk di Jabar terus meningkat. Berdasarkan catatan KPAI, di Indonesia angka kekerasan anak tercatat mencapai 5.556 kasus.

”Saat ini, ruang ramah anak dan layak, semakin terdesak. Karena, banyaknya pelaku kekerasan itu terdekat yang harusnya melindungi mereka,” ujar Ketua P2TP2A Jabar Netty Prasetyani kepada wartawan.

Menurut Netty, berdasarkan hasil penelitian, 60 persen pelaku kekerasan orang terdekat. Sebanyak 30 persen, pelakunya tetangga dan 10 persen pelakunya orang asing atau tak dikenal korban.

”Kasus yang kami tangani, mulai bergeser sejak 2012, kasus nya bergeser. Awalnya, yang paling tinggi kasus trafficking sekarang bergeser jadi kasus kekerasaan anak,” tuturnya.

Menurut Netty, selama menangani kasus kekerasan tersebut, korban yang paling banyak dilakukan sebanyak 118 anak yang menjadi korban pencabulan seorang lelaki di Sukabumi. Kasus terakhir, pelaku kekerasan tersebut masih sangat kecil. Yakni, di Cirebon, seorang anak 9 tahun melakukan kekerasan seksual pada anak 6 tahun. ”Kalau ada anak 9 tahun melakukan kekerasan, pertanyaan di mana ayah dan ibunya,” ungkapnya.

Menurut Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos Edi Suharto, saat ini trend kekerasan anak mulai bergeser. Yakni, anak yang hidup dalam keluarga mampu pun tak luput dari kekerasan Kasus terakhirnya, di Cibubur seorang dosen menelantarkan anaknya.

”Pelaku kekerasan pada anak, biasanya justru orang terdekat. Saat ini, kasus yang terjadi dilaporkan masyarakat ke kepolisian seperti fenomena gunung es,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, Kemensos sedang mencemaskan kasus kekerasan seksual yang trendnya meningkat. Ini terjadi, karena pornografi yang mudah diakses. ”Anak laki-laki, saat ini justru lebih rentan mengalami kekerasan seksual dan kekerasan lainnya,” katanya.

Berdasarkan survei Kemensos pada 2013, kata dia, anak laki-laki yang mengalami kekerasan fisik sebanyak 3 juta anak atau 1 dari 4 anak laki-laki mengalami kekerasan fisik. Sementara perempuan, yang mengalami kekerasan fisik sebanyak 1,5 juta atau 1 dari 7 anak.

Menurut Edi, anak laki-laki yang mengalami kekerasan emosional sebanyak 1,4 juta atau 1 dari 8 anak. Sementara perempuan sebanyak 1,2 juta atau 1 dari 9 anak perempuan mengalami kekerasan emosional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan