bandungekspres.co.id – Rabbani kembali meliris produk terbaru mereka kerudung blonk. Kerudung blonk ini digadang-gadang hadir untuk menjawab kebutuhan para hijaber konsumen Rabbani.
Manager Promotion Rabbani Ridwanul Karim mengatakan, Rabbani menjadi yang pertama mendeklarasikan kerundung yang merupakan modifikasi antara kerudung instan dan pashmina tersebut. ”Oleh karena itu kami sebut, ini sebagai inovasi dunia akhirat,” tutur pria yang akrab disapa Iwang tersebut di launching kerudung Blonk dan Charity Fatinista di Rabbani Jalan Dipati Ukur kemarin (24/1).
Iwang mengatakan, kerudung terbarunya itu tetap tidak keluar dari pakem yang telah ada. Yaitu, tidak transparan dan tidak boleh ketat. ”Modis boleh, namun tetap harus syar’i,” tuturnya.
”Kami tidak ingin produk-produk Rabbani hanya sebagai pembungkus kepala. Namun lebih menutup aurat kaum hawa,” tambahnya.
Terkait hal itu, Iwang mengatakan, Rabbani memiliki visi jangka panjang. Di antaranya mengajak umat muslim terutama perempuan untuk menjaga aurat hingga bisa bersama-sama menuju surga firdaus. ”Visinya pada 2020 Rabbani, muslim se-Indonesia berkurudung,” paparnya.
”Memang ini tugas berat. Tapi kami akan berupa maksimal demi kemaslahatan umat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rabbani juga menggelar Charity bersama Fatinistic (fans Fatin). Charity tersebut tidak ubahnya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Direktur Operasional Rabbani Nandang Komara mengatakan, sebagai brand ambassador, Fatin juga memiliki fans fanatik yang menembus angka 6 juta se-Indonesia.
”Dari setiap pembelian tersebut, selain diskon Fatinistic juga beramal dengan pemotongan sebesar Rp 2.500 untuk charity,” tutur Nandang.
Dia mengatakan, Rabbani diupayakan selalu bermanfaat bagi semua orang, termasuk lingkungan. Sebelumnya, kata Nandang, selain pemotongan khusus charity, Rabbani juga sudah mengalokasikan dana CSR untuk berbagai bidang. Di antaranya, pemberian beasiswa untuk guru teladan, beasiswa untuk siswa berprestasi namun tidak mampu hingga pembangunan toilet umum di sejumlah wilayah di Kota Bandung.