[tie_list type=”minus”]Rekrut Remaja Labil Jadi Martir Bom[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Sebanyak sebelas kecamatan di Kabupaten Bandung terindikasi paling subur radikalisme. Kesebelas kecamatan itu, di antaranya adalah kawasan yang baru-baru ini dilakukan penangkapan pada diduga pelaku teror dan ISIS.
Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya terus mengawasi aktivitas di sebelas kecamatan tersebut. Terdiri atas, Cimenyan, Baleendah, Bojongsoang, Ciwidey, Nagreg, Rancaekek, Banjaran, Cimaung, Pangalengan, Soreang, dan Pasirjambu.
”Ada tujuh yang terduga teroris di Kabupaten Bandung. Tiga di antaranya residivis kasus terorisme. Bukan tidak mungkin mereka keluar dari LP dan membuat sel baru. Makanya, terus kami awasi,” kata Erwin usai pemaparan mengenai terorisme di Kantor DPRD Kabupaten Bandung, kemarin (18/1).
Dia merinci, para pelaku tersebut di antaranya FRR, 21, yang ditangkap karena diduga terlibat aksi terorisme beberapa hari lalu. Warga Bojong Malaka Indah, Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah ini didoktrin paham radikal.
Sebelum diamankan Densus 88, katanya, FRR sering berdebat hebat dengan ayah dan keluarganya mengenai pemahaman agama. Bahkan, mereka nyaris saling pukul karena berdebat. ”Sasaran radikalisme di antaranya adalah anak-anak labil yang belum bisa menemukan jati dirinya. Mereka sasarannya untuk dijadikan martir-martir bom,” tuturnya.
Selain itu, warga Kabupaten Bandung yang teridentifikasi masuk jaringan teroris adalah EK, warga Kampung Ciaro Kecamatan Nagreg, yang ditembak mati Densus 88 Antiteror. Selain itu, BS dari Kampung Sukamulya, Desa Banjaranwetan tewas saat penggerebekan di belakang Pesantren Albasyariah, Kecamatan Margaasih.
Nama-nama lainnya adalah H, warga Desa Tenjolaya di Kecamatan Pasirjambu ditangkap Densus 88 Antiteror dan dihukum enam tahun. HG, warga Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang pun diduga bergabung dengan ISIS dan berangkat ke Syria pada 2013.
Terduga anggota ISIS lainnya, DK alias Abu Nazar warga Kampung Pameutingan, Kecamatan Baleendah berangkat ke Syria bersama istri dan tujuh anaknya. Hal serupa diikuti oleh tetangga H, warga Kampung Langonsari Pamempeuk yang diduga meninggal di Suriah di 2014 lal. Pelaku lainnya, AY warga Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk juga diduga berangkat ke Syria dan bergabung dengan ISIS.