Pada perkembangannya pemerintah mengkaitkan teror di Thamrin dengan sosok Bahrun Naim. Sebelum fenomena ISIS masuk di Indonesia, Bahrun Naim sempat ditangkap Densus 88 Anti Teror. Dalam penangkapan ini, Bahrun dikaitkan dengan gerakan Jamaah Islamiyah. Dalam persidangan dia diadili dengan UU Darurat karena kepemilikan 500 butir lebih peluru illegal.
Akhir dari persidangan itu Bahrun diganjar vonis 2 tahun 6 bulan. Setelah bebas, Bahrun sempat terdeteksi bergabung dengan ISIS. Namanya juga sering dikaitkan setiap kali ada kasus orang Indonesia yang menghilang atau bergabung dengan ISIS.
Menurut Jamil dalam kasus-kasus tertentu kelompok salafi jihadi dan salafi dakwah bisa berkolaborasi atau saling mendukung. Meski upaya mewujudkan Islam yang murni berbeda, keduanya bisa saling mendukung. Dia mencontohkan pada kasus bom Bali. Saat itu teroris bisa ’’menggambar’’ target operasi karena mendapatkan dukungan dari kelompok salafi dakwah yang cenderung lunak. ’’Pada prinsipnya ISIS itu sudah pasti salafi jihadi. Tetapi sebagian besar salafi dakwah mendukung ISIS,’’ katanya.
Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan, lima pelaku tersebut dilihat dari karakter umumnya, seperti warna kulit, rambut dan muka dipastikan merupakan orang Indonesia. Kelimanya dipastikan tewas dalam rangkaian aksi teror tersebut. ”Ada banyak barang bukti yang ditemukan dari badan pelaku,” tuturnya.
Ada sekitar lima bom aktif yang belum meledak ditemukan. Salah satunya bom yang ukurannya besar. Kemungkinan aksi ini dirancang dengan bom pancingan. ”Bom diledakkan, setelah petugas dan warga berkumpul, bom yang lebih besar diledakkan. Namun, berhasil direkam sebelum bom pamungkas meledak,” jelasnya.
Bom ini merupakan rakitan yang Di dalamnya terdapat serangan besi dan paku. Kalau dari karakter bom masih belum bisa dilihat apakah ini ada kemiripan dengan bom yang pernah ditemukan Polri atau yang kejadian peledakan bom lainnya. ”Sekarang masih di Puslabfor untuk mengetahui jenis bom,” tuturnya ditemui di Komplek Mabes Polri kemarin.
Selain bom aktif, juga ditemukan dua pistol jenis rakitan dan organik. Serta beberapa dokumen identitas dari para pelaku. ”Kami belum bisa menyebutkan pistol dari mana dan identitas para pelaku. Semua masih ditelusuri walau ditemukan identitasnya,” paparnya.