The Red Devils Cegah Badai Kedua

Dalam pandangannya, dua kali kemenangan beruntun tidak memberi garansi bahwa mudah menekuk anak asuhan Steve McClaren itu. ’’Akan ada yang berbeda, dan Newcastle saya rasa bermain bagus. Saya sudah melihat permainan mereka saat melawan Arsenal,’’ ungkap Van Gaal.

Fabricio Coloccini memang kalah 0-1. Tetapi permainan bertahannya yang membuat mereka hanya kalah satu bola. Permainan bertahan dengan hanya mengandalkan serangan balik itu kerap ditunjukkan Newcastle begitu menghadapi klub besar.

Lihat saja saat mereka mampu mengalahkan Liverpool 2-0 (6/12) dan Tottenham Hotspur 2-1 (13/12). ’’Tetapi, saya tidak berharap mereka dapat memenangi pertandingan melawan kami. Justru kamilah yang harus menang dari mereka,’’ lanjutnya.

Sayangnya, ambisi itu bisa saja tersendat. Untuk menahan serangan balik Newcastle, United krisis pemain di posisi holding midfielder. Kondisi itu terjadi begitu Bastian Schweinsteiger mengalami cedera lutut. Sedangkan Morgan Schneiderlin masih mengalami kelelahan.

Dengan formasi 4-2-3-1, Schneiderlin akan dipaksakan dan berduet di dua spot depan back four bersama Michael Carrick. Dibandingkan dengan Carrick, peran Schweini – sapaan akrab Schweinsteiger – lebih besar dalam menahan serangan lawan.

Whoscored mencatat, sepanjang Premier League ini kontribusi tekling dan intersep Carrick lebih rendah. Schneiderlin paling bagus dengan 44 tekel dan 40 intersep. Lalu, Schweini dengan 34 tekel dan 23 intersep. Sementara, Carrick hanya 23 kali tekel dan 18 intersep.

Setali tiga uang dengan kondisi Van Gaal. McClaren juga sedang di bawah tekanan. Tersingkir dari Piala FA setelah kalah 0-1 atas Watford City (9/1) lalu menjadi puncak kemarahan fans Newcastle. Petaka itu melengkapi jebloknya Toon Army di Premier League.

Newcastle belum pernah menang sebulan terakhir di Premier League. Dari empat laga, hanya satu kali seri didapatkan atas sesama klub penghuni zona degradasi Aston Villa (20/12). Lalu tiga sisanya tumbang di tangan Everton (27/12), West Bromwich Albion (28/12) dan Arsenal (2/1).

Semuanya dengan marjin yang sama, satu gol. Apakah kutukan satu bola ini berlanjut? ’’Sangat sulit untuk membendung United. Tetapi ingat, kami punya 5000 orang di belakang kami. Dan itu akan kami gunakan untuk menantang mereka,’’ tegasnya dikutip dari BBC. (ren/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan