[tie_list type=”minus”]2 Napoli vs Inter Milan 1[/tie_list]
Seperempat abad. Ya, 25 tahun sudah lamanya tifosi Napoli menunggu timnya menjadi capolista Serie A. Partenopei, julukan Napoli, menaiki puncak klasemen Serie A berkat kemenangan 2-1 atas lawan tersengitnya musim ini, Inter Milan di Stadion San Paolo, kemarin.
Capaian Marek Hamsik dkk sebagai capolista pada giornata ke-14 ini mengembalikan mimpi tifosi akan datangnya kejayaan Napoli musim 1989/1990. Musim itu terakhir kalinya tifosi Napoli berpesta.
Gelar scudetto kedua bagi Napoli musim tersebut datang berkat kegemilangan sosok pemuda gempal asal Argentina, Diego Maradona. Tak heran warga Naples menyematkan gelar Il Nostro Dio, Tuhan Kami, kepada Maradona buat sukses Serie A yang sampai sekarang belum juga terulang.
Entah kebetulan atau tidak, lagi-lagi pemain asal Argentina lah yang melambungkan asa tifosi Napoli kemarin. Penyerang timnas Albiceleste, julukan Argentina, Gonzalo Higuain memborong dua gol buat Napoli. Yakni pada menit pertama laga dan ke-62. Sementara gol balasan Inter lahir dari sepakan Adem Ljajic (67’).
Tingginya tensi laga antara dua tim yang berebut capolista itu pun memakan korban, Arbitro Daniel Orsato harus mengusir bek Inter asal Jepang Yuto Nagatomo pada menit ke-45 setelah menerima kartu kuning kedua. Sebelumnya Yuto sudah diperingati pada menit ke-35.
Melesatnya Napoli ke puncak membuat seluruh penggawa Napoli bersuka ria. Mengalami start buruk dengan kekalahan 0-1 oleh Sassuolo (23/8), anak asuk Maurizio Sarri tak tersentuh kekalahan lagi sampai giornata ke-14 kemarin.
’’Saya bangga karena memberikan sesuatu yang besar kepada tifosi setelah penantian sekian lama. Akan tetapi mulai dari titik ini kami sadar, harus bekerja lebih keras sampai akhir musim,” tutur Sarri seperti diberitakan Sky Sport kemarin.
Mantan pelatih Empoli itu tak menggubris pandangan remeh kepadanya sebagai pelatih pupuk bawang. Sarri kemudian membungkam kritik pandangan dengan lesatan prestasi Napoli.
Salah satu yang diperbaiki pelatih 56 tahun itu adalah sisi pertahanan Napoli. Musim lalu, di tangan Rafael Benitez Napoli rapuh di pertahanan. Musim 2014/2015 lalu, sampai dengan giornata ke-14 Napoli sudah kebobolan 18 kali. Sementara musim ini hanya separonya.