Mereka ODHA, Mereka Menolong ODHA

Jerry berkisah, dirinya pernah menangani seorang klien pasca melahirkan. Nah, si bayi yang baru saja lahir dideteksi mengidap HIV positif. ”Saat itu saya langsung melakukan pendekatan kepada orang tua si bayi,” katanya.

Jerry melanjutkan, saat itu bapak si bayi secara terbuka mengaku sering ”jajan” dengan pekerja seks komersial. Suami istri itu pun kemudian menjalani tes HIV. ”Yang mengejutkan adalah virus tersebut ternyata didapatkan si bayi dari ibunya,” ungkap dia.

Rupanya, si ibu pernah berpacaran dan berhubungan badan dengan pacarnya yang mengidap HIV positif tersebut. Tetapi, saat itu dia mengaku tidak mengetahui bahwa kondisi si pacar demikian. ”Saya pun menyarankan kepada mereka, bukan waktunya saling menyalahkan. Yang terpenting adalah bagaimana follow-up yang harus dijalankan buat bayi mereka,” tuturnya.

Sebagai buddies, mereka punya pengalaman beragam bersama klien yang ditangani. Tesa, misalnya, mengaku sempat mengalami kesulitan pada awal masa bertugas di Lapas Banceuy. Itu tak lepas dari perbedaan latar belakang dan kerasnya dunia di balik jeruji.

Untung, Tesa mendapat bantuan dari Banceuy No Discrimination (Banodis) yang diisi warga binaan lapas tersebut. ”Mereka yang membantu kami mengingatkan klien yang baru divonis HIV positif untuk mengonsumsi antiretroviral (ARV) secara rutin,” kata Tesa kepada Jawa Pos di Rumah Cemara, Jalan Gegerkalong Girang 52, Kota Bandung.

ARV adalah obat yang menjadi tulang punggung untuk membatasi pergerakan virus HIV di tubuh pengidap. ARV harus dikonsumsi setiap pengidap dalam rentang waktu sekitar 12 jam. Artinya, setiap hari mereka harus menjalani rutinitas itu dua kali.

Meski sudah mendapat bantuan dari Banodis, tetap saja Tesa menghadapi sejumlah tantangan. Misalnya, dalam sebuah konseling, dia harus mengulangi beberapa kali penjelasan lantaran peserta belum memahami bahasa teknis upaya preventif HIV/AIDS. ”Itu belum termasuk mereka yang memandang enteng apa yang kami kerjakan,” katanya.

Dalam seminggu Tesa biasanya dua kali melakukan pendampingan, yaitu pada Rabu dan Jumat. ”Tetapi, pernah ada juga yang mendadak minta saya datang di luar jadwal tersebut,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan