bandungekspres.co.id – Tahun 2015, Pemkab Bandung Barat terbebas dari daerah bebas penyakit malaria oleh Kementerian Kesehatan. Padahal, sebelumnya, beberapa wilayah seperti di Desa Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas, Desa Cintakarya di Kecamatan Cililin, serta Desa Cipatat dan Citatah di Kecamatan Cipatat dinyatakan wilayah endemis DBD.
Bupati Bandung Barat Abubakar didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Pupu Sari Rohayati menyatakan, terbebas dari penyakit malaria setelah dilakukan pemantauan langsung dari tim Kementerian sejak Maret 2015. ”Setelah dilakukan pemantauan sebelumnya, KBB dinyatakan bebas malaria. Hal ini juga diperkuat dengan tidak adanya kasus malaria selama beberapa tahun terakhir,” ujar Abubakar kepada wartawan di Ngamprah kemarin (30/11).
Abubakar menambahkan, pada saat pemantauan oleh tim Kementerian Kesehatan tersebut didampingi oleh petugas di daerah. Mereka melakukan pengecekan ke daerah-daerah tertentu di wilayah KBB untuk memastikan tidak adanya wilayah endemis. Dari hasil pemantauan tersebut, KBB akhirnya dinyatakan sebagai daerah bebas malaria.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat pun menerima penghargaan berupa Sertifikat Bebas Malaria dari Kementerian Kesehatan. Pada saat yang sama, Pemkab Bandung Barat juga meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda sebagai kabupaten sehat untuk kedua kalinya. Indikatornya mencakup tiga hal, yakni kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan, masyarakat sehat mandiri, dan pariwisata sehat.
”Kedua penghargaan ini diterima di Jakarta pada akhir pekan lalu. Ini kedua kalinya KBB meraih penghargaan kabupaten sehat setelah pada 2013 lalu juga meraih penghargaan serupa. Namun, sebelumnya hanya dua indikator, yaitu sarana dan prasarana umum serta masyarakat sehat mandiri,” ujar Abubakar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati menambahkan, penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk menciptakan lingkungan sehat di wilayah KBB. ”Kita selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan yang sehat,” ujarnya.
Pupu menargetkan, setelah mendapatkan penghargaan ini pihaknya akan terus mempertahankan agar KBB tetap terbebas dari penyakit malaria. Bahkan, ia optimis ke depan penghargaan akan kembali diraih yang digelar 2 tahun sekali. ”Kebetulan penghargaan seperti ini dilakukan 2 tahun sekali. Kita harapkan bisa mempertahankan yang sudah didapat dan bisa meraih yang lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.