Heli Presiden Datang April 2016

Meski PT DI Mampu Produksi Kualitas VVIP

bandungekspres.co.id– Meski PT Dirgantara Indonesia optimistis bisa membuat helikopter VVIP sekualitas dengan helikopter AgustaWestland (AW) 101, namun tampaknya pemerintah telah telanjur memesan dari luar negeri. Bahkan dijadwalkan datang pada April 2016.

Perusahaan plat merah yang berbasis di Bandung itu memang memiliki perhatian lebih terhadap pengadaan proyek helikopter itu. Sebab PT DI merasa sudah bisa membuat helikopter yang berkualitas seperti AW 101. Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh menuturkan, helikopter EC725 Cougar bisa dibandingkan dengan AW 101.

Dia menuturkan masih terbuka kesempatan pembelian heli untuk Presiden itu beralih ke helikopter buatan PT DI. ”Meski kabarnya sudah ramai. Tetapi sejatinya tender pengadaan helikopter VVIP belum dibuka,” katanya di kantor PT DI Bandung kemarin (25/11). Dia juga menyebutkan Presiden Joko Widodo berpeluang besar memilih produk anak negeri untuk transportasi saat blusukan ke daerah-daerah.

PT DI pernah menjual helikopter Cougar sebanyak 6 unit ke TNI dengan harga total 150 juta euro (sekitar Rp 2,1 trilun). Jadi harga per unitnya saat itu sekitar Rp 350 miliar. Sementara jika helikopter Cougar ini dirombak menjadi heli kelas VVIP, Budiman mengatakan harga per unitnya sekitar 30 juta euro sampai 35 juta euro (Rp 435 miliar-Rp 507 miliar).

”Urusan harga tentu bukan semata-mata pertimbangan penggunaan helikopter Cougar,” jelasnya. Unsur paling penting adalah uang untuk membeli helikopter itu sepenuhnya bisa masuk ke kantor keuangan PT DI. Sehingga, PT DI bisa semakin sehat dan percaya diri untuk meningkatkan kualitas produksi di bidang kedirgantaraan.

Selain itu penggunaan heli Cougar dan kustomisasi sesuai standar VVIP tentu lebih aman jika dibuat di dalam negeri, dilakukan oleh orang Indonesia sendiri. Perombakan jeroan dan interior helikopter kepresidenan yang digarap di luar negeri, tentu memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi.

Direktur Teknik PT DI Andi Alisjahbana mengatakan heli Cougar memiliki keunggulan sendiri dengan jumlah mesinnya yang hanya dua buah. Yaitu memiliki tingkat panas mesin yang lebih rendah dibandingkan heli AW 101 yang bermesin tiga. ”Sehingga Cougar bisa lebih ’save’ dari serangan yang berbasis deteksi panas,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan