Menikmati Keindahan Air Terjun Giwe Marahai

Punya Potensi Belum Dilirik Pemerintah

Di Maluku Utara, banyak terdapat objek wisata air terjun. Salah satunya adalah air terjun Giwe Marahai di Halmahera Selatan (Halsel). Namun sayangnya air terjun ini belum dilirik pemkab sebagai salah satu icon wisatanya.

Suparto Mahyudin, Labuha

Air Terjun Giwe Marahai -
INDAH: Air terjun Giwe Marahai menjadi objek wisata yang paling gemar dikunjungi warga Halmahera dan sekitarnya. Namun sayang, keberadaan objek wisata ini kurang terperhatikan dengan baik oleh Pemerintah setempat.

DINGIN dan menyenangkan, itulah yang dirasakan pengunjung ketika tiba di lokasi air terjun Giwe Marahai. Pemandangan indah membuat Anda melupakan kepenatan apalagi dengan berendam di kawasan air terjun yang berada di Desa Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah. Untuk mencapai air terjun yang dalam bahasa Tobelo artinya air terjun yang indah, butuh perjalanan panjang. Jaraknya dari ibukota Labuha kurang lebih 60 kilometer, dan ditempuh dengan kendaraan roda empat kurang lebih 1,5 jam. Dari Bibinoi kita harus melewati jalan yang baru disirtu sekitar 3,5 kilometer. Setelah itu dilanjutkan dengan jalan kaki sepanjang 150 meter.

Meskipun perjalanannya melelahkan, namun kelelahan itu akan terbayar dengan keindahaan Giwe Marahai. Menariknya, ada dua air terjun yang letaknya bersebelahan dengan jarak 30 meter. Masing-masing air terjun melewati sungai yang berbeda. Ketinggian keduanya sama, kurang lebih 15 meter. ”Air terjun yang satu dengan yang lain beda, yang kedua lebih dingin,”aku Jamal

Abdul Salam, penjual makanan ringan di lokasi wisata mengatakan ternyata apa yang dikatakan Jamal benar, karena Malut Post merasakan sendiri perbedaan suhu kedua air terjun itu. Meskipun letaknya jauh, namun kawasan ini selalu dikunjungi wisatawan. Setiap hari pengunjungnya berkisar antara 100-200 orang, dan melonjak saat hari libur atau akhir pekan Sabtu dan Minggu. ”Lonjakannya bisa mencapai 400 hingga 500 orang,”tutur Jamal. Pantauan Malut Post, air terjun ini belum mendapat perhatian dari Pemkab Halsel. Tak ada fasilitas untuk kepentingan wisata, padahal jika dikelola dengan baik bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tempat ganti pakaian seadanya karena dibangun warga setempat. Pengelolaan parkir juga ditangani warga. Jamal menjelaskan Bupati Muhammad Kasuba pernah mengunjungi lokasi ini, dan berencana akan membangun musallah di tengah bukit antara kedua air terjun, namun hingga masa akhir jabatannya, belum terealisasi. Soleman, salah satu pengujung menambahkan lokasi hutan sekitar air terjun cukup menarik untuk ditelusuri. Hutan juga masih terjaga, sehingga membuat suasananya lebih menarik. ”Setiap dua pekan sekali kami selalu ke air terjun ini,”pungkas Soleman.(ato/ici/asp)

Tinggalkan Balasan