Cukup Satu Gol Dinamit dari Ibra

bandungekspres.co.id – Masyarakat Swedia bersukacita ketika wasit Nicola Rizzoli memberikan penalti dalam leg pertama playoff Euro kontra Denmark di Friends Arena, dinihari kemarin. Penalti itu diberikan setelah Emil Forsberg dijatuhkan oleh Thomas Kahlenberg.

Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic

Kapten Swedia Zlatan Ibrahimovic yang ditunjuk menjadi esksekutor pun tidak menyiakannya pada menit ke-50. Ini adalah gol ke-60 Ibrahimovic bersama Blagult, julukan Swedia, serta kesembilan sepanjang 2015 ini. Enam diantaranya pun dicetak di Solna.

Sebelumnya, skuad asuhan Erik Hamren itu unggul terlebih dahulu melalui Forsberg di menit akhir sebelum turun minum dengan memanfaatkan crossing Mikael Lustig. Tendangannya yang mengarah ke kanan gawang tidak mampu dijangkau oleh Kasper Schmeichel.

Namun, senyum itu berubah kecut ketika Nicolai Jorgensen menipiskan selisih gol pada menit 80. Memang, keadaan itu tidak mengubah apapun karena Swedia akhirnya tetap keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Namun, ini menjadi masalah ketika Swedia harus bertandang ke Parken Stadium, Copenhagen, kandang Denmark rabu dinihari WIB nanti (18/11). Sebab, Denmark telah mendapatkan keuntungan berupa gol away.

Mereka pun hanya membutuhkan skor 1-0 untuk lolos menuju ke putaran final Euro di Prancis Juni mendatang. Apalagi, dalam tiga pertemuan di kandang, Denmark belum menelan kekalahan dengan mencetak empat gol sekaligus mempertahankan cleansheet.

”Kami menang, namun kami terlalu lelah di menit akhir pertandingan,” tutur Ibra seperti dilansir TVS. ”Lini belakang kami telah mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Kini kami tinggal fokus kepada laga kedua,” ujar top scorer sepanjang masa Paris Saint-Germain itu.

Pendapat senada bahwa Swedia mengendur karena kelelahan juga disuarakan oleh Hamren. Apalagi, mereka juga kehilangan bek tengah Mikael Antonsson yang mengalami cedera sehingga harus digantikan Erik Johansson di menit 23.

”Hal ini menimbulkan sedikit problem karena kami harus mengganti strategi sehingga berdampak kepada kami tidak bisa mendapatkan tenaga segar di menit akhir,” papar pelatih 58 tahun itu. ”Kami menjalani laga bertensi tinggi sehingga pemain harus sering berlari yang membuat mereka kelelahan,” imbuh eks pelatih Rosenborg tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan