”Untuk menjadi anggota TMA, mitra bisa melakukan upgrade toko tradisional menjadi format minimarket. Modal yang dibutuhkan berkisar Rp 55 hingga 75 juta, tergantung dari luas dan tipe tokonya,” papar Solihin.
Syarat UMKM yang ingin bergabung menjadi TMA, kata dia, telah memiliki lokasi milik sendiri atau sewa minimal tiga tahun dengan bangunan permanen dan lokasi tidak melanggar peraturan daerah setempat. Jika disetujui, tim akan membuat proposal berikut Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga diketahui modal usaha yang perlu disiapkan.
Setelah proposal dan RAB disetujui pihak UMKM, perusahaan akan mengubah penampilan tokonya dengan format seperti minimarket termasuk display barang dan sistem komputerisasinya menggunakan software POS (Point of Sales) untuk kasir di toko.
Pemilik TMA akan mendapatkan pasokan barang dagangan dengan harga khusus yang akan dikirim oleh MRO melalui toko Alfamart terdekat.
”Jumlah barang yang dijual berkisar 500 item dengan komposisi 60 persen merupakan produk yang cepat terjual atau fast moving item. Harga jual barang di TMA juga akan lebih kompetitif karena mengikuti standar margin yang disarankan perusahaan,” jelasnya.
Selama kemitraan terjalin, perusahaan akan melakukan pendampingan secara rutin. Tak hanya itu, perusahaan juga memberikan pelatihan operasional TMA serta mengajari mitra membuat laporan penjualan laba/rugi secara rutin melalui program yang sudah tersedia.
Demi memudahkan masyarakat, perusahaan juga memiliki bagian khusus yang menangani TMA secara profesional yakni Small and Micro Business Department. ”Pengelola toko tradisional atau koperasi yang ingin usahanya dikelola dengan lebih modern dapat menghubungi SME Relation Specialist kami, Novi (0816 1710 9992),” imbuh Solihin.
Sebelumnya TMA telah diaplikasikan di berbagai wilayah diantaranya Cimahi, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Cirebon, serta Malang.
Go International
Selain memperkuat bisnis ritel modern di Tanah Air, Alfamart juga terus berekspansi di manca negara. Hingga September 2015, sudah ada sekitar 77 toko Alfamart di Manila, Filipina yang beroperasi dengan skema usaha patungan (joint venture) menggandeng peritel lokal, Grup SM.
Melalui perusahaan Alfamart Retail Asia Ltd (ARA) yang bermarkas di Singapura, perusahaan bekerja sama dengan SM Retail Supermarket. Salah satu unit perusahaan SM Investments Corporation di Filipina, membuka toko Alfamart pertamanya pada bulan Juni 2014. Pola kepemilikan sahamnya, masing-masing sebesar 35 persen (Alfamart) dan 65 persen (Grup SM).