bandungekspres.co.id– Aksi penghadangan oleh sejumlah warga dan ormas di Cileungsi masih menyisakan ketakutan terhadap pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemarin, truk sampah yang berisi 6700 ton sampah ibu kota harus dikawal hingga Bantar Gebang. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir ancaman yang berdampak pada proses pengangkutan dan menjaga truk sampah.
Pantauan Radar Bogor (grup Bandung Ekspres), sejak pukul 12:00 WIB hingga 15:00 WIB, truk sampah yang melintas di jalan raya Cileungsi terlihat lebih sedikit dibandingkan sebelum penghadangan. Antrian truk warna oranye itu pun hanya terlihat sesekali.
Salah satu sopir truk sampah pemprov Jakarta, Dodi, 34, mengatakan, mulai kemarin truk sampah dikawal oleh Brimob dari Polda Metro Jaya. Sehingga truk yang melintas Cileungsi jauh lebih sedikit karena para sopir lebih memilih lewat Tol Bekasi.
”Ya, truk yang lewat Cileungsi lebih sedikit. Itu karena pembuangan sampah dikawal sama polisi. Jadi lebih banyak sopir yang memilih dikawal,” tutur pria berkumis itu.
Hal serupapun dikatakan Heri, 23, warga Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi. Pria berambut cepak ini mengatakan bahwa sejak kemarin pagi, truk sampah yang melintas di Cileungsi jauh lebih sedikit.
”Ada sih truk sampah dari Jakarta yang lewat. Tapi kalau dibandingkan dengan kemarin-kemarin, jumlah truknya sedikit,” ujar Heri.
Data yang dihimpun, personel kepolisian disiagakan mulai di sepanjang Jalan Raya Alternatif Cibubur, Kota Bekasi yang menjadi rute lintasan truk sampah DKI menuju Jakarta. Sebanyak 700 personel gabungan dari pihak Kepolisian Polresta Bekasi Kota, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi bertugas mengawasi dan mengawal truk sampah yang datang menuju Bantargebang.
Diberitakan sebelumnya, penghadangan truk sampah dilakukan warga Cileungsi pada Senin (2/11). Warga menuntut uang bau kepada Pemprov DKI Jakarta. Aksi berakhir Rabu (4/11) dengan bersayarat.
Yakni, truk sampah DKI Jakarta diperbolehkan melintasi jalur Cileungsi malam hari. Selain tiu, truk harus tertutup rapi dan jangan ada air maupun sampah yang bercecer di jalan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akhirnya memberi kompensasi kepada warga Cileungsi yang dipaksa mencium bau tak sedap dari truk sampah itu. Kompensasi itu akan dikucurkan dalam bentuk dana hibah, melalui Pemerintah Kabupaten Bogor. (jpnn/fik)