Diakuinya, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran khusus jika status bencana kekeringan ditetapkan. Nantinya, kata Abubakar, pemerintah akan memberikan bantuan untuk membantu masyarakat yang benar-benar sudah kesulitan mendapatkan air bersih. ’’Biasanya status bencana kekeringan itu berlaku 3 bulan sekali. Saya akan tanyakan kembali ke BPBD apakah status bencana kekeringan sudah habis masa berlakunya atau belum,’’ tandasnya.
Terpisah, Kasub Humas PDAM Kota Bandung Tarsum membenarkan kelangkaan air bersih yang terjadi akhir-akhir ini. Dialami masyarakat di Bandung Raya. Meliputi Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Pemicu utama krisis air bersih ini, kata dia, adalah musim kemarau, sehingga debit air berkurang. PDAM, lanjut Tarsum, tidak tinggal diam menyikapi berbagai macam keluhan warga ini. Sejak sepekan terakhir ini, PDAM melakukan pengiriman air bersih ke berbagai tempat di Bandung Raya, terutama daerah yang mengalami krisis air.
’’Pasokan air di PDAM masih ada, kami kirimkan ke hampir semua daerah (kecamatan) di Bandung. Kami sudah buat jadwalnya, kami kirim tiap pagi dan sore, itu (air) kita bagikan gratis. Tapi, memang belum semua daerah tersentuh, kita lakukan bertahap,’’ katanya.’(drx/bbs/kmpc/hen)