[tie_list type=”minus”]Empat Hari Ke Depan Potensi Turun Hujan Sangat Besar[/tie_list]
HUJAN di tiga hari belakangan ini memberikan sebuah dampak yang signifikan. Yakni, kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara dan jumlah titik panas yang berkurang. Meski demikian, potensi hujan diprediksi berlangsung empat hari.
’’Jika sebelumnya titik panas mencapai ribuan, saat ini jumlahnya ratusan saja,’’ ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kemarin (30/10), di Jakarta.
Dampaknya pun langsung terasa. Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua kemarin, titik panas atau hotspot merosot drastis. Wilayah Kalimantan, hanya 4 titik panas yang terdeteksi setelah sebelumnya mencapai angka ribuan. Sedangkan, untuk wilayah Sumatera, titik api masih mencapai 156 titik. Khususnya wilayah Ogan Komering Illir dan Musi Banyuasin yang mencapai 109 titik.
Turunnya angka hotspot itu juga berkorelasi dengan kepekatan asap dan jarak pandang wilayah Sumatera dan Kalimantan. Misalnya, Pekanbaru yang biasanya hanya berada dibawah 500 meter, kemarin sudah berada pada angka 3.000 meter. Begitu juga dengan Sumatera Barat 1.500 meter, Jambi 1.400 meter, Palembang 800 meter, meski kondisi masih berasap. ’’Bandara Jambi yang sudah dua bulan lumpuh, tadi ada yang landing,’’ ungkapnya.
Sementara untuk wilayah Kalimantan, jarak pandang di Pontianak mencapai 1.500 meter, Palangkaraya 1.200 meter dan Banjarmasin 2.500 meter. ’’Hujan yang turun itu memberikan udara yang cukup segar dan juga indeks kualitas udara beberapa wilayah membaik,’’ ungkap Sutopo. Jika sebelumnya ISPU di wilayah Riau dan Palangkaraya selalu pada level berbahaya. Kemarin, kualitas udara membaik. Yakni, Pekanbaru 70,49 ugr/m3 sedang, Jambi 107.56 sedang, Palembang 196,19 tidak sehat, Pontianak 22,16 baik, Samarinda 55,01 baik, Banjarbaru 42,08 baik, dan Palangkaraya 96,18 sedang.
’’Yang turun itu campuran ada hujan buatan dan hujan alam juga,’’ ungkapnya. Hujan buatan juga mampu mempercepat proses hujan alami dengan meningkatkan intensitasnya. Menurut prediksi BMKG, hujan akan turun hingga empat hari kedepan. Sehingga, ini menjadi sebuah golden time untuk mengintensifkan hujan buatan .
Tak hanya itu, BNPB juga berusaha menambah pesawat untuk melakukan water bombing. ’’Akan ada tambahan 5 pesawat air traktor untuk pemadaman di Papua dan Jawa,’’ ungkap Sutopo. Meski demikian, upaya ini terkendala dalam waktu penyewaan. Kebakaran hutan yang melanda negara lainnya menyebabkan pemesanannya pun harus menunggu.