Kurangi Pemakaian Kantung Plastik

[tie_list type=”minus”]Warga Mesti Sadar Lingkungan[/tie_list]

bandungekspres.co.id – Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengurangi jumlah pemakaian kantong plastik mulai dari lingkungan terdekat, yakni diri sendiri. Hal ini sesuai dengan landasan yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 17 Tahun 2012 tentang penggunaan kantung plastik.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, aksi ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat bisa menjaga lingkungan tempat mereka tinggal, khususnya di Kota Bandung. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada warga, pelaku dunia usaha hingga kalangan pemerintah, untuk mengurangi pemakaian kantung plastik.

’’Hal ini untuk mengantisipasi tempat yang kita pijak saat ini, yaitu bumi, menjadi tercemar, Seperti yang kita tahu sampah plastik itu merupakan media yang sulit diurai oleh mikro-organisme tanah,” katanya usai membuka acara dialog mengenai pengurangan sampah plastik di Hotel Aston Braga kemarin.

Yossi mengungkap, masyarakat Kota Bandung sebisa mungkin mengganti konsumsi kantung plastik dengan berbahan ramah lingkungan. Bahkan bila memungkinkan pakai tas yang ataupun barang lainnya yang bukan berbahan plastik, agar persoalan lingkungan tidak bertambah.

’’Sampah plastik merupakan sampah yang sangat sulit dimusnahkan, untuk itu kalau bisa masyarakat menggantinya dengan bahan lain dalam keperluan sehari hari,” sahutnya.

Sementara itu, Kepala BPLH Kota Bandung Hikmat Ginanjar memaparkan, pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan beberapa pengusaha swasta, baik skala kecil maupun menengah, yang salah satunya adalah penggunaan kantung plastik di warung atau supermarket yang lebih cepat diurai di tanah. Saat ini, sudah banyak warung di pasar tradisional yang menggunakan jenis plastik bio-degradable alias bahan yang mudah terurai hanya dalam kurun satu tahun.

’’Sampah plastik terbagi ke dalam dua jenis, yakni gradable dan bio-gradable. Sampah plastik gradable baru diurai oleh mikro-organisme selama dua tahun. Sedangkan, bio-gradable bisa diurai kurang dari satu tahun,” ujar Hikmat.

Dalam satu hari rata-rata limbah yang diangkut dari Kota Bandung ke TPA sebanyak 1600 ton, jumlah ini dapat menurun jika masyarakat mengurangi sampah plastik yang ada. Hikmat berharap, kegiatan ini dapat mengedukasi warga untuk melakukan perubahan sikap terkait penggunaan sampah plastik.

Tinggalkan Balasan