Ojek Pangkalan Tidak Terima Go-jek Beroperasi di Bandung

[tie_list type=”minus”]Dobrak Pintu Gerbang[/tie_list]

bandungekspres.co.id – Ratusan orang dari paguyuban ojek se-Kota Bandung kemarin menggeruduk halaman Pemerintahan Kota Bandung. Mereka mengecam keras beroperasinya Go-jek yang menjatuhkan ongkos penumpang.

Tukang ojek pangkalan itu menilai, ongkos yang dipatok Go-jek Rp 10 ribu (jauh – dekat) sangat berdampak bagi mereka. Dengan begitu, pendapatan sopir ojek pangkalan turun drastis. Sembari membentangkan berbagai poster, dalam orasinya pengunjuk rasa mengecam keras beroperasinya Go-jek di Kota Kembang.

Menurut Teten, salah satu pengojek pangkalan, hadirnya Go-jek membuat omset ojek pangkalan berkurang. Sebab, pelanggan beralih ke jasa angkutan berbasis aplikasi tersebut. ”Kita akan gelar aksi lebih besar lagi. Bila pemerintah tidak memenuhi tuntutan kami terhadap penghapusan Go-jek di wilayah Kota Bandung,” kata Teten di sela aksi.

Merasa tak ditanggapi, para pendemo pun meluapkan kekesalannya dengan mendobrak pintu gerbang hingga dihadang aparat dan nyaris ricuh. Mereka berusaha merangsek masuk ke dalam Kantor Pemkot Bandung. Hanya saja, aksi goyangkan pagar tersebut tak berlangsung lama. Perwakilan ojek pangkalan dipersilakan untuk melakukan musyawarah dengan perwakilan Pemkot Bandung.

Tak hanya Pemkot Bandung, ratusan pengojek pangkalan juga menyambangi kantor Go-jek di Jalan BKR untuk menyuarakan hal serupa. Kendati demikian dari pihak pengelola Go-jek enggan memberi keterangan terkait tuntutan dan perselisihan, yang berujung pada empat pengendara Go-jek terluka di Cibiru.

Menyikapi perselisihan antara Go-jek dan ojek pangkalan, salah seorang karyawan Go-jek Agus Adam mengatakan, sebagai sesama pencari kesejahteraan dalam bidang jasa perlu adanya kedewasaan. ”Kalau kejadian kemarin, itu nggak tahu persis gimana kejadiannya. Yang jelas kalau etika di lapangan memang perlu diperhatikan,” ujar Agus.

Agus menambahkan, dirinya selalu cermat dalam menerima pemberitahuan untuk mengantar jemputan. Sekiranya di suatu daerah banyak pangkalan ojek, dia tidak akan mengambil pesanan. ”Saya nggak mau ngambil risiko. Yang terpenting jangan arogan saja ketika di lapangan,” tukasnya.

Sebelum melakukan aksi di Balai Kota, ojek pangkalan juga melakukan audiensi di Polrestabes Bandung. Hal itu dilakukan seiring kericuhan di Cibiru antar ojek pangkalan dan Go-jek di Cibiru.

Tinggalkan Balasan