[tie_list type=”minus”]Abah Yana Jalan Kaki 14 Km, Iman Geutih Akan Nikah[/tie_list]
Banyak cara merayakan keberhasilan Persib meraih juara Piala Presiden 2015. Abah Yana, sesepuh Viking Galunggung Tasikmalaya berjalan kaki sekitar 14 kilometer karena gembira Maung Bandung juara. Pun Iman Geutih. Ketua Gerombolan Viking Persib Tasikmalaya ini merayakan keberhasilan tim pujaan warga Jabar itu dengan rencana menikahi gadis pujaannya.
Ujang Nandar, Tasikmalaya
[divider style=”dotted” top=”20″ bottom=”20″]
USIA Yana Supriatna telah 65 tahun. Namun karena kecintaannya kepada Persib, Abah Yana, begitu dia dipanggil, berjalan kaki sekitar 14 kilometer dari Singaparna ke Bunderan Linggajaya, Kota Tasikmalaya kemarin. Aksi itu merupakan pemenuhan nazarnya: jika Maung Bandung juara Piala Presiden 2015, dia akan berjalan kaki.
Sebelumnya, pria sepuh, yang juga sesepuh Viking Galunggung ini bertekad akan menggeratiskan bubur ayam yang biasa dijualnya. Namun modalnya tidak ada. Dia lalu mengurungkan tekadnya itu dan menggantinya dengan berjalan kaki. Alasannya? Jalan kaki minim biaya.
Tepat pukul 05.00, Abah Yana berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Cisaro menuju Kota Tasikmalaya. Dia menelusuri Jalan Raya Cintaraja-Cikunir-Cikadongdong dan Mangkubumi. Selama menempuh perjalanan Cisaro-Kota Tasikmalaya, dia beberapa kali berhenti. Dia mengaku gampang capek. ”Karena Abah sudah tua,” ujarnya kepada Radar Tasikmalaya (grup Bandung Ekspres) di rumahnya kemarin siang.
Kostum yang dipakai selama perjalanan Cisaro-Kota Tasikmalaya yaitu jaket training biru berlogo Viking, kaos hitam, celana training biru, bersepatu kets dan memakai topi. Tak lupa dia membawa syal biru bertuliskan ”Viking Galunggung.”
Soal perjalanannya yang hanya sampai Bunderan Linggajaya, Abah Yana, mengaku karena sudah capek. ”Kondisi tubuh juga kurang sehat,” ujarnya. Saking capeknya, Abah Yana, yang melakukan perjalanan seorang diri, memilih pulang ke rumahnya menggunakan angkutan umum.
Setelah menunaikan nazarnya, dia merasa lega. ”Alhamdulillah nazar jalan kaki bila Persib juara sudah dilaksanakan,” paparnya. “Bubur gratis tidak jadi karena dananya tidak ada,” pungkasnya sambil tersenyum.