Gelar Keempat sang Arsitek

[tie_list type=”minus”]Piala Presiden Jadi Final Kelima[/tie_list]

SRIWIJAYA FC dipaksa bungkam oleh Persib Bandung dengan skor 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10) dalam partai final Piala Presiden 2015. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengklaim jurus jitu untuk meraih kesuksesan tersebut ialah perbekalan tim yang baik.

Djajang Nurdjaman
Djajang Nurdjaman

”Dalam masa persiapan pasca pertandingan melawan Mitra Kukar, kami melakukan persiapan cukup bagus. Semua aspek kami latih di lapangan termasuk free kick service. Bahkan kalau sampai harus adu penalti (final), kami juga sudah persiapkan,” kata Djanur – sapaan Djadjang – kemarin.

Menurut pelatih 51 tahun itu selain persiapan tim, jajaran pelatih juga dibantu oleh manajemen yang profesional. Jadi, tidak terlalu berat buat Djanur untuk melakukan sesuatu pembinaan kepada Firman Utina dan kawan-kawan dalam memaksimalkan potensi. Makanya Dia bersyukur bisa meraih gelar juara ini dan berterima kasih kepada seluruh elemen tim.

Juru latih kelahiran Majalengka, 30 Maret 1964 tersebut mengungkapkan sebelum menjalani laga puncak, menginstruksikan kepada para penggawanya untuk bermain lebih rileks. Soalnya, tensi permainan di final ini tidak seberat run-nya dibandingkan di babak delapan besar dan semifinal.

”Mereka pasti akan coba menunggu menggunakan counter attack. Untuk itu kami bersabar dulu di babak pertama, baru keluar menyerang di saat yang tepat. Dan allhamdulillah ada gol di 10 menit awal yang menjadi kunci kemenangan kami,” tutur pelatih yang pernah berposisi winger.

Oleh sebab itu pertandingan itu dianggap Djanur cukup membanggakan karena main final dengan Laskar Wong Kito di SUGBK yang notabene stadion kebanggaan pemain sepak bola Indonesia. Apalagi dihadiri puluhan ribu Bobotoh yang susah payah datang ke Jakarta. Walaupun kemenangan itu tidak didapat dengan mudah karena Sriwijaya memberikan perlawanan yang luar biasa.

Bahkan mantan pemain Timnas Indonesia tersebut juga respek dengan skuad Elang Andalas yang terus menerus memberikan tekanan kepada Maung Bandung. Sayang sejumlah percobaan yang dilayangkan anak didik Benny Dollo tidak merubah kedudukan. Lantaran pemain Persib bisa tampil dengan kedisiplinan yang tinggi dalam menjaga lini pertahanan mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan