[tie_list type=”minus”]Djanur Sebut Mitra Kukar Tak Terlalu Menyulitkan[/tie_list]
GELANDANG serang Persib Bandung Makan Konate berambisi membalas dendam usai dikalahkan Mitra Kukar pada pertandingan pertama babak semifinal Piala Presiden 2015 dengan skor 0-1 di Stadion Aji Imbut, Kalimantan Timur, Minggu (4/10) malam lalu.
Konate optimistis timnya dapat mendulang kemenangan dengan minimal selisih dua gol dari Mitra Kukar pada pertandingan kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/10) mendatang.
”Kita memang kalah 1-0 tadi, tapi kami berharap bisa membalas kekalahan di kandang nanti. Kita akan kembali melakukan persiapan, Insya Allah kita harus menang di Bandung nanti,” kata Konate usai laga.
Konate mengatakan, penampilan Persib tidak terlalu buruk pada pertandingan tersebut, sekalipun tidak ada peluang emas yang dapat diciptakan selama 2×45 menit. Absennya sebanyak enam pemain tidak dipungkiri Konate menjadi salah satu faktor kurang beringasnya Maung Bandung.
”Tidak punya peluang, tapi saya rasa kita sudah main bagus. Karena beberapa pemain juga kena akumulasi kartu kuning. Tadi pemain belakang mereka (O.K. John) juga main bagus. Tapi sebenarnya dia bukan tidak bisa ditembus. Kita akan coba tekan dia di Bandung,” ucapnya.
Sementara itu Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengatakan, timnya bisa meraih kemenangan atas Mitra Kukar di pertandingan nanti. Dia pun menyebut, skema serangan Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar) tak terlalu membahayakan saat menghadapi timnya pada leg pertama semi-final Piala Presiden, Minggu (4/10) lalu.
Seperti diketahui, gol kemenangan Mitra Kukar tercipta lewat skema tendangan bebas yang diakhiri dengan sundulan Carlos Raul Sciucatti pada menit ke-83. ”Mereka (Mitra Kukar) baru bikin lima gol. Tanpa maksud merendahkan, dari segi permainan terbuka, mereka tidak terlalu membahayakan,” kata Djadjang.
Djadjang pun menjelaskan situasi gol itu merupakan hal yang sudah ia latih dan antisipasi saat di latihan. Menurutnya, hal ini kembali terjadi karena kurangnya konsentrasi dan disiplin para pemain saat menghadapi situasi tersebut.
”Satu gol yang tercipta persis dengan latihan, saya sendiri yang nendangnya, itu sudah dilatih dan diantisipasi. Intinya level konsentrasi dan disiplin. Nyesek saat pelanggaran itu, itu tidak boleh terjadi,” ungkapnya.