[tie_list type=”minus”]Baru Juga Pasang Sudah Dirusak[/tie_list]
SOREANG – Sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupa pemasangan alat peraga kampanye (APK) langsung ditanggapi dengan vandalisme. Bagaimana tidak, baru sehari APK tersebut dipasang sudah langsung dirusak oleh oknum masyarakat.
Seperti yang terjadi di Jalan Gandasari Desa Gandasari kecamatan Katapang kabupaten Bandung. Spanduk yang dipasangkan KPU kini sudah tak lagi memperlihatkan spanduk bergambar pasangan. Sebab, spanduk itu rusak berat. Akibatnya masyarakat di seputar lokasi pemasangan spanduk sosialisasi itu tak dapat membaca pesan spanduk itu.
”Kami pasang spansduk itu dan sekarang sudah rusak lagi. Padahal, pemilihan bupatinya juga masih lama. Makanya sosialisasi dalam bentuk pemasangan APK harus tetap ada dan gambarnya harus tetap jelas,” ujar Aah Tarmana ketua gerakan kesejahteraan tuna rungu kabupaten Bandung, kemarin.
Hal senaga juga diungkapkan ketua LSM teroris Iyus Reza Rusli. Dia mengaku kerusakan itu merupakan tanggung jawab KPU. Sebab, KPU dan Panwas bisa memberikan rekomendasi perbaikan spanduk sosialisasi.
”Karena KPU yang pasangan, maka KPU juga yang harus memperbaiki spanduk itu. Ingat pemilihan masih lama makanya diimbau agar KPU dan PPK pelaksana pemilihan di tingkat kecamatan memperbaikinya,” tutur Iyus.
Semantara itu, Ketua Panwas Kecamatan Katapang Suhihman mengatakan, pihaknya telah mencatat sejumlah alat peraha kampanye yang dipasangkan di wilayahnya. Masing-masing baligo sebanyak 5 buah di Kecamatan Katapang dan 42 buah spanduk yang dipasangkan di tujuh desa se-Kecamatan Katapang.
”Kami telah memerintahkan PPL dan Panwascam Katapang untuk mencatat mana saja spanduk dan baligo yang sudah rusak. Itu harus diperbaiki KPU. Sebab, pemilihan masih jauh dan masyarakat masih perlu diberikan sosialiasi oleh KPU terkait nama dan siapa saja para calon yang maju dalam pilkada tahun ini di kabupaten Bandung,” papar Sugih.