Kereta Cepat Dipastikan Terlaksana

Pria yang menggantikan posisi Ignasius Jonan itu juga mengatakan, infrastruktur lain yang perlu diperhatikan adalah banyaknya persimpangan di Indonesia. Bahkan, tak sedikit perlintasan yang tidak berpalang pintu. ”Mana bisa cepat kalau banyak berhentinya,” singkatnya.

Dengan kata lain, kata dia, lajur kereta api supercepat tersebut harus dibangun di atas. Dengan begitu, tak mengganggu jalur perlintasan yang sudah ada.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, saat ini pemerintah masih mencari siapa investor terbaik yang bisa masuk kategori lebih ekonomis dan lebih canggih. ”Itu yang dipilih,” singkat Deddy kepada Bandung Ekspres kemarin.

Pemprov Jawa Barat, kata dia, tentu akan sangat senang jika kereta api supercepat tersebut bisa dibangun. ”Hanya memang harus di atas. Teknis menurut Pak Dirut (Edi) tadi, memang tidak bisa di bawah. Ya namanya cepat ya harus benar-benar cepat,” ujarnya.

”Kalau ternyata dibangun di bawah (di permukaan tanah, Red) seperti saat ini, kalau berangkat dari Jakarta ke Bandung ya bisa jadi 17 orang meninggal, terus 12 kerbau liwat. Apalagi masih banyak perlintasan yang tidak dijaga,” selorohnya sambil tersenyum.

”Sebaiknya memang kalau kereta api supercepat itu juga dibangunan bersebelahan dengan Tol Cisumdawu. Toh tanahnya juga sudah dibebaskan,” tuturnya. (dtc/rie/hen)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan