Karena itu, Allegri mempergunakan formasi 4-3-1-2 dengan memasang Simone Zaza dan Paulo Dybala di lini depan dengan ditopang oleh Roberto Pereyra sebagai trequartista.
Ini adalah kali kedua formasi 4-3-1-2 dipakai di lapangan. Memang, musim lalu, bersama dengan 3-5-2, Allegri mereguk sukses dengan menjadi kampiun Serie A dan Coppa Italia, serta finalis Liga Champions.
Hanya, mengingat dua pemain yang menjadi pilar utama kesuksesan formasi ini, Andrea Pirlo dan Arturo Vidal, hengkang awal musim ini, maka dua formasi ini menjadi lembek dengan menorehkan tiga kekalahan dan satu kali seri. Gol Insigne seolah menjadi penegasan bahwa formasi ini sudah tak bisa lagi dipakai.
Laga kedua Liga Champions melawan Sevilla pada Rabu malam waktu setempat (30/9) serta menjamu Bologna di Juventus Stadium empat hari setelahnya menjadi alasan mengapa Allegri melepas laga kemarin.
Selain itu, dirinya juga dipusingkan dengan banyaknya pemain yang mengalami cedera seperti Stephan Lichtsteiner, Sami Khedira, Mario Mandzukic, hingga Claudio Marchisio.
”Besok (hari ini) Sami Khedira sudah mulai berlatih dengan tim,” papar pelatih 48 tahun tersebut. ”Dengan mulai adanya pemain yang pulih, maka saya bisa mendapat banyak pilihan. Tadi (kemarin) saja, saya hanya bisa memasang Hernanes dan Lemina di jantung lini tengah,” jelasnya.
Namun, alasan seperti itu tentunya tidak bisa dibenarkan. Setidaknya, dengan keunggulan lewat winger cepat, mereka bisa lebih memaksimalkan potensi 4-3-3 seperti Napoli yang baru saja membekap mereka.
”Ketika kami mencoba 4-3-3 untuk kali pertama, itu sangat sulit,” tutur arsitek Napoli Maurizio Sarri seperti dilansir Sky Sport Italia. ”Ketika kami sudah sinkron, dengan ditunjang oleh fisik serta pergerakan yang bagus, mereka bisa menguasai lapangan sekaligus memberikan pressure kepada lawan,”imbuhnya. (apu/asp)