Jamaah Cicil Belanja Oleh – Oleh

Kecuali dipaketkan sendiri minimal 20 kg dan harganya relatif mahal. Di dekat pasar kurma itu berjibun ekspedisi swasta yang menawarkan pengiriman barang. Tampak jamaah Indonesia sampai antre mengepak barang bawaan untuk dikirimkan ke tanah air.

Imbauan agar jamaah tidak membawa bagasi terlalu banyak diungkapkan Kadaker Madinah Nasrullah Jasam. Menurut dia, pemeriksaan bagasi pesawat di Arab Saudi menuju tanah air sangat ketat. Paling berat 32 kilogram. ”Biasanya tas jamaah itu sampai mau melahirkan (saking penuhnya). Ditali rapat biar nggak diperiksa, ya nggak bisa. Tetap saja dibongkar. Makanya, tas di bagasi cukup satu. Kalau dua, yang satu disuruh ninggal,” ujarnya.

Tenda Arafah Dilengkapi AC dan Karpet

Sementara itu, persiapan di Makkah Al Mukarramah sedang dikebut. Menjelang wukuf 9 Zulhijah (22 September), pihak Arab Saudi berjanji memperbaiki fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Sebab, saat puncak haji di Armina, musim panas sedang melanda Makkah. Suhu udara saat itu diperkirakan bisa mencapai 50 derajat Celsius.

Ketua Muasasah Asia Tenggara Muhammad Amin Hasan Andragiri mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyediakan AC atau pendingin udara di tenda-tenda Arafah untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah haji Indonesia. ”Tahun ini kita bikin kontrak dengan Indonesia untuk bikin AC di Arafah agar lebih nyaman,” kata Amin kepada tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah dalam pertemuan koordinasi dan taaruf dengan muasasah dan maktab Kamis malam (27/8).

Menyiapkan pendingin udara di Arafah, menurut Amin, menjadi bagian dari upaya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan muasasah Asia Tenggara untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji. Selain AC, upaya lainnya adalah mengganti hambal (karpet tipis) yang selama ini digunakan untuk alas pada tenda-tenda jamaah dengan karpet yang lebih tebal. ”Kami tambah lampu-lampu di Arafah dan akan dibersihkan jalan-jalan di sekitar tenda jamaah,” tambahnya. (end/c10/nw/rie)

Tinggalkan Balasan