[tie_list type=”minus”]Harga Daging Tembus Rp 41 Ribu Per Kilo[/tie_list]
CIMAHI – Para pedagang ayam di Bandung Raya mulai kembali berjualan kemarin (24/8). Mengakhiri aksi mogok sejak Kamis (20/8) sampai Minggu (23/8). Namun, ternyata tak seperti yang diharapkan. Sebab, harga daging ayam per kilogram tetap tinggi.
Hasil pantauan di Pasar Atas Baru, Jalan Djulaeha Karmita, Cimahi kemarin (24/8), kios-kios yang tadinya tutup, sudah dibuka kembali. Namun hingga siang, pembeli masih sepi sehingga pedagang pun terpaksa menurunkan harga jual.
Saeful ,43, salah seorang pedagang daging ayam di pasar Atas mengaku, terpaksa harus menurunkan sendiri harga jual daging ayamnya. Sebab, konsumen yang datang untuk membeli banyak yang mengeluhkan dengan harga ayam saat ini mencapai Rp 40.000 per kilogram. ’’Sekarang mah yang penting modalnya saja dulu yang ketutup,’’ jelas dia.
Saeful menyampaikan, daging ayam tersebut seharusnya dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogramnya. Namun terpaksa diturunkan menjadi Rp 38 ribu–Rp 39 ribu per kilogram karena sepi pembeli. ’’Sesudah mogok, malah sepi pembeli,’’ terang dia.
Dia menambahkan, aksi mogok yang dilakukannya bersama pedagang lain tidak berdampak pada harga daging ayam di pasaran saat ini. ’’Aksi mogok teu ngaruh. (Aksi mogok nggak ada pengaruhnya),’’ ucap dia.
Senada dengan apa yang dikatakan Saeful, pedagang lainnya, Nunung, 45, mengatakan, menurunya daya beli masyarakat berdampak pada stok daging ayam yang dijual. Dia biasanya menyimpan stok sebanyak 2,5 sampai 3 kuintal per hari. Sekarang hanya 1,8 kuintal per hari. ’’Itu pun belum tentu habis. Apalagi sekarang harganya mahal,’’ jelas dia.
Keadaan serupa terjadi di Pasar Cihaurgeulis, Kota Bandung. Harga daging ayam di situ Rp 39 ribu per kilogram. Meskipun ada penurunan harga Rp 1.000 dari harga awal Rp 40 ribu sebelum demo berlangsung. Pedagang ayam mengaku, di hari pertama kemarin, masih sepi pembeli.