Menguji Mistik Formasi Klasik

Serangan dari sisi kiri oleh Martin Caceres, Patrice Evra, dan Paul Pogba lebih dominant dengan 47 persen. Sisi itu lagi yang kemungkinan besar akan dieksplorasi Allegri untuk menjebol gawnag Orestis Karnezis. ”Walaupun Udinese beda dengan Lazio. Mereka tim yang bisa memaksa lawan bermain jelek. Tapi kami akan beradaptasi, dan mengambil tiap peluang untuk mencetak gol,” tuturnya.

Dari tren laga home lawan Udinese, tiga musim terakhir Juventus mampu clean sheet. Di musim 2011-2012 lalu terakhir Juventus bobol di kandang sendiri. Allegri menekankan bola mati sebagai pembeda dalam laga ini. ”Kami harap ada tendangan penalty terjadi di laga itu,” cetusnya dikutip dari Sport Mediaset.

Sebagai pelatih anyar di Udinese, Stefano Colantuono bergairah menatap laga pertama di Serie A ini. Walaupun, lawannya adalah juara bertahan. Dalam analisanya, Colantuono menyebut terlalu bahaya apabila Antonio Di Natale dkk memainkan sepak bola yang bertahan.

Kepada Gazzetta World, mantan pelatih Atalanta itu mengaku sudah mendegar plan Juve untuk memainkan formasi 3-5-2 di laga awal. ”Formasi itu sama seperti yang akan kami gunakan. Terlepas dari itu, kami akan mencari cara bagaimana tim ini bisa menyerang lebih agresif lagi,” bebernya.

Dia mengingatkan kepada barisan pertahanannya tentang ancaman dua ujung tombak Juventus. Meski, tidak ada lagi kolaborasi Tevez-Morata atau Tevez-Llorente. Karakter Dybala dan Mandzukic yang nyaris sama dengan Tevez-Llorente atau Morata bisa sama-sama membunuh.”Setidaknya, dari lawatan pertama kami ini satu poin harus dibawa pulang,” tegasnya. (ren/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan